Manusia adalah mahluk sosial, dimana antara yang satu dengan lainnya terjalin suatu keterikatan dan saling membutuhkan. Interaksi dengan sesama menjadi hal yang tidak dapat dihindari dan komunikasi menjadi poin utama untuk menyampaikan pesan dari masing-masing pihak. Komunikasi bukan hanya sekedar bagaimana pesan tersampaikan tetapi juga kesan yang didapat oleh komunikan. Bagaimana pesan tersampaikan dengan tepat dan respon komunikan sebagaimana yang diharapkan oleh komunikator, menjadi titik penting dalam berkomunikasi.
Saat ini publik harus beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi, terutama dalam berkomunikasi. Adaptasi dalam berkomunikasi manusia sebagai invidu maupun identitasnya sebagai organisasi sangat dirasakan betul tantangannya di era saat ini yang sering disebut oleh kebanyakan orang sebagai era 'new normal'. Perangkat digital digunakan untuk menunjang komunikasi secara virtual, namun ada sejumlah hambatan yang muncul akibat proses penyesuaian dengan teknologi. Maka dari itu, agar dapat menghasilkan output optimal yang efektif sekaligus efisien pada situasi new normal ini dibutuhkan kemampuan dalam menggunakan teknologi komunikasi dan juga pemahaman komunikasi yang efektif. Masifnya dampak pandemi Covid-19 mampu meluluh lantakan kehidupan normal masyarakat Indonesia. Hal ini tentu menggerus energi, emosi, ide seseorang dan merubah struktur, rencana, narasi serta rutinitas sosial yang ada. Mengatasi pandemi ini bukanlah suatu hal yang mudah, diperlukan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dengan masyarakat. Keduanya perlu menjalankan perannya masing-masing sebaik mungkin. Satu tahun telah berlalu, berbagai upaya pemerintah dan elemen masyarakat pun telah banyak dilakukan guna mengantisipasi dan mencari solusi dari pandemi Covid-19. Salah satu kebijakan yang sebelumnya dilakukan adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah di Indonesia. Kebijakan ini pada akhirnya membawa masyarakat pada situasi "new normal" dimana mereka dituntut untuk dapat beraktivitas seperti biasa dengan menyesuaikan peraturan yang ada (Mashabi, 2020). Saat ini karakteristik kondisi kehidupan new normal masyarakat Indonesia berfokus pada stay at home lifestyle, back to the bottom of the pyramid, go virtual and emphathic society (Irawati, 2020). Aktivitas seperti meeting, online interview, pembelajaran jarak jauh, dan lainnya yang dilakukan via daring guna memenuhi kebutuhan pun mulai menjadi sesuatu yang umum dilakukan. Hal ini menunjukan bahwa telah terjadi perubahan yang sangat besar dalam aktivitas sehari-hari khususnya komunikasi yang terjadi di masyarakat. New normal bukanlah sebuah momok yang perlu ditakutkan, melainkan harus dilihat sebagai sebuah peluang. Perlu diingat bahwa jauh sebelum ditemukannya internet, Aristoteles adalah orator ulung yang mampu menyampaikan pesannya dengan efektif. Aristoteles sejatinya paham bahwa tujuan utama yang ingin dicapai saat berkomunikasi adalah mereka ingin orang lain paham dengan apa yang disampaikannya. Maka dari itu, agar dapat menyampaikan pesan dengan efektif pada situasi new normal ini dibutuhkan kemampuan dalam menggunakan teknologi komunikasi, digital self-branding, dan juga pemahaman komunikasi yang back to the basic. Kemampuan menggunakan teknologi komunikasi menjadi sesuatu yang penting di era new normal. Pasalnya tetap terkoneksi dengan orang lain telah menjadi kebutuhan utama saat ini. Terpisahkan oleh jarak yang jauh dan perbedaan waktu dalam berkomunikasi dapat diatasi dengan memanfaatkan aplikasi dan media sosial yang ada. Aplikasi yang saat ini banyak digunakan ialah Zoom dan Google Meet. Pasalnya kedua aplikasi ini mampu menghubungkan puluhan hingga ratusan orang sekaligus dalam conference call dan juga video conference. Sementara itu, tools yang banyak digunakan untuk pekerjaan tim ialah Google Drive, dimana di dalamnya terdapat Google Docs, Google Slides, dan Spreadsheet. Media sosial sekarang ini juga tak hanya digunakan oleh individu tetapi juga perusahaanperusahaan besar. Bahkan akhir-akhir ini banyak sekali pengguna Instagram yang melakukan Live Instagram khususnya di sore hari. Hal ini menunjukan bahwa berkomunikasi tidak hanya menjadi kebutuhan individu di masa pandemi ini tetapi telah menjadi kebutuhan perusahaan untuk terus terhubung dengan konsumennya. Pihak-pihak tersebut menyadari bahwa dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada, mereka dapat dianggap eksis, up-to-date dan peduli di masa new normal ini.Maka tidak heran bila dalam beberapa hari kedepan masyarakat Indonesia dapat menyaksikan tayangan dokumenter di salah satu stasiun televisi Indonesia. Pasalnya hal ini merupakan buah manis dari bentuk kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Netflix yang diresmikan bulan Januari 2020 lalu (Damar, 2020). Usut punya usut, langkah ini diambil guna mengganti waktu belajar di sekolah yang hilang sekaligus menarik minat belajar peserta didik dengan cara yang menyenangkan (Sugihartono, 2020). Netflix sendiri merupakan aplikasi online streaming asal California yang menyajikan film dari berbagai genre. Melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan interaksi yang rutin dilakukan, kepercayaan orang-orang disekitar pun dapat terbangun. Sebab untuk mencapai tujuan dari komunikasi jarak jauh, sering dibutuhkan beberapa pengorbanan. Pengorbanan yang dimaksud adalah upaya untuk meluangkan waktu dan secara rutin menjalin komunikasi melalui platform komunikasi daring dan media sosial.Penguasaan teknologi komunikasi yang baik juga dapat meningkatkan peluang individu dan kelompok untuk menjangkau pihak-pihak yang dituju. Melalui teknologi ini pula setiap pihak dapat meningkatkan upaya untuk membantu sesama secara online dengan cara yang menarik. Online services pun dianggap lebih mudah dan efisien.Terbatasnya kegiatan tatap muka di masa new normal telah meningkatkan urgensi dari pentingnya membangun digital selfbranding. Digital self-branding ini utamanya dibutuhkan bagi mereka yang saat ini tengah aktif dalam mencari pekerjaan dan pengalaman sebab para rekruter perusahaan dan organisasi saat ini banyak melakukan seleksi pegawai lewat internet dan media sosial. Seperti platform LinkedIn yang saat ini mengalami lonjakan tajam penggunanya dan kebanyakan dari mereka sedang mencari pekerjaan di masa pandemi ini (Wijaya, 2020). Effective Communication Strategy 1. Selalu Menghargai Pendapat Karena setiap manusia memiliki keunikan karakternya masing-masing, maka perbedaan akan selalu menjadi keniscayaan.Berbeda pendapat atau cara pandang adalah hal yang lumrah dan bisa terjadi di mana saja, termasuk di dalam lingkungan perusahaan. Yang penting adalah bagaimana agar perbedaan tersebut tidak menimbulkan konflik atau perselisihan.Caranya adalah dengan saling menghargai. Dengan menghargai sesuatu yang berbeda, maka akan timbul suatu sikap toleransi.Dengan adanya sikap toleransi ini, maka akan semakin mudah untuk dilakukannya musyawarah. Jika ada perbedaan pendapat atau cara pandang di dalam sebuah tim kerja, maka dengan musyawarah, perusahaan dapat mencari jalan tengah atau hal yang lebih win-win solution.Dengan sikap toleransi ini pula, setiap anggota tim dapat memberi dan menerima masukan atau kritik dengan terbuka.Memang, tidak semua pendapat atau hal yang berbeda itu dapat diakomodir. Tapi jika dikomunikasikan dengan baik, maka akan didapatkan jalan tengah yang disepakati oleh semua pihak.Dengan begitu, perselisihan atau konflik dapat dihindari. 2. Memberikan Feedback Feedback atau umpan balik ini adalah respon yang diberikan ketika ada pihak lain yang mengajak untuk berkomunikasi. Ketika kita tidak memberikan respon saat ada orang lain yang mengajak berkomunikasi, maka kita bisa dianggap tidak peduli kepadanya.Hal ini tentu akan menimbulkan sikap curiga dan ini sangat tidak sesuai dengan konsep komunikasi efektif.Umpan balik atau feedback ini adalah salah satu komponen penting dalam komunikasi efektif.Tanpa feedback, maka sudah pasti sebuah proses komunikasi tidak berjalan dengan baik. 3. Berbicara Langsung Teknologi yang ada sekarang ini memang memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain, tanpa perlu bertemu langsung dengannya.Hal ini dapat memudahkan kita dalam bekerja.Tapi, ada kalanya kita sebaiknya berbicara langsung dengan yang bersangkutan secara tatap muka (face to face).Berbicara langsung adalah bentuk komunikasi yang sangat minim risiko salah paham, karena kita bisa langsung bertanya kepadanya jika ada sesuatu yang tidak dimengerti.Sebaliknya, jika berbicara melalui perantara, maka kemungkinan salah persepsi menjadi lebih besar. 4. Sinkron Sinkron di sini maksudnya adalah menyesuaikan antara perkataan dan perbuatan. Apalagi ketika berada di posisi sebagai atasan atau pemimpin tim kerja.Kesesuaian antara tindakan dan ucapan sekaligus dapat menunjukkan integritas seseorang.Misalnya, ketika kita berbicara kepada anggota tim untuk selalu berdisiplin dengan waktu, maka kita juga harus melakukannya.Tunjukkan kepada anggota tim bahwa kita berdisiplin dengan waktu, antara lain dengan ketepatan waktu menyelesaikan deadline pekerjaan.Dengan begitu, anggota tim dapat lebih mempercayai kita dan mereka juga akan segan jika tidak melakukan hal yang sama. 5. Selalu Update Di dalam lingkungan perusahaan biasanya muncul informasi-informasi baru. Dengan membiasakan diri untuk selalu update dengan hal-hal baru yang terjadi di lingkungan perusahaan, maka kita juga dapat berpikir cepat untuk segera menyesuaikan diri.Jika sampai terlambat mengetahui hal-hal baru yang muncul di perusahaan, maka kita juga bisa terlambat meresponnya dan itu bisa berakibat tidak baik bagi kinerja kita sendiri. Untuk itu, beberapa hal kecil dapat dilakukan, agar kita benar-benar bisa mewujudkan komunikasi efektif di lingkungan kerja, seperti: • Selalu Bersahabat Dengan Semua Orang Maksudnya bukan sok kenal sok dekat dengan siapa saja, tapi lebih pada selalu bersikap positif kepada siapa saja.Sikap positif itu bisa ditunjukkan dengan selalu bersikap ramah kepada siapa saja, baik atasan, rekan kerja, maupun bawahan.Ketika melihat ada yang membutuhkan bantuan, maka kita perlu dengan sigap menunjukkan bahwa kita peduli dan siap memberikan bantuan. •Selalu Siap Siap di sini adalah siap untuk diajak berbicara dan bekerja sama. Ketika bos tiba-tiba memberikan tugas, maka tunjukkan sikap bahwa kita siap menerimanya.Di perjalanannya mungkin kita akan banyak bertanya, tapi tunjukkan dulu sikap siap untuk mengerjakannya.Dengan bersikap selalu siap ini, maka suasana kerja juga akan semakin menyenangkan. • Mau Mendengarkan Komunikasi adalah proses dua arah. Jadi, bukan melulu hanya berbicara, tapi juga mendengarkan. Dengan menjadi pendengar yang baik, maka jika juga menjalankan komunikasi yang efektif.Menjadi pendengar yang baik berarti juga bahwa seseorang itu menerima pesan dengan baik dan siap untuk menjalankannya.Kemampuan untuk mendengarkan berarti juga kita dapat mengerti, baik mengerti pesan yang diterima, maupun mengerti orang lain dengan lebih baik.Ketika ada yang menghadapi masalah, maka bisa segera dibantu dicarikan jalan keluar. Jika seseorang dapat lebih mengerti, maka dia akan dapat berkomunikasi dengan lebih baik.Artinya, komunikasi efektif dapat tercapai jika setiap orang mau menjadi pendengar yang baik bagi rekanrekannya. • Mmenyampaikan Pesan Dengan Jelas Setiap kali berbicara, maka katakanlah dengan jelas, dengan kata-kata yang ringkas dan mudah dipahami oleh orang lain. Pesan harus disampaikan dengan lugas, tidak bertele-tele. Gunakan bahasa atau kata-kata yang sesuai dengan orang-orang yang akan menerima pesan tersebut.Pesan yang disampaikan dengan baik dapat membuat orang lain lebih mudah memahami sehingga memberikan feedback yang diinginkan oleh si penyampai pesan. • Perhatikan Bahasa Tubuh Kadang-kadang, bahasa tubuh lebih jujur daripada bahasa verbal. Maka, ketika menyampaikan sebuah pesan, usahakan agar bahasa tubuh kita tidak bertentangan dengan pesan yang disampaikan. Misalnya, ketika kita menyampaikan bahwa kinerja anggota tim sudah memuaskan, katakan juga dengan bahasa tubuh yang sama, misalnya dengan memberikan pandangan memuji. • Open Mind Kadang-kadang, feedback yang kita terima tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu, kita harus siap. Jika kita siap dengan segala kemungkinan, maka kita dapat lebih cepat untuk memikirkan langkah berikutnya. Untuk itu, kita juga harus berpikiran terbuka, sehingga kita bisa memahami semua feedback yang muncul, meskipun itu kurang menyenangkan.Pikiran terbuka juga dibutuhkan ketika kita menerima pesan dari orang lain. Dengan pikiran yang terbuka, maka kita tidak akan berprasangka dan dapat menerima pesan dengan lebih baik.Komunikasi efektif memang bukan perkara mudah, tapi bukan berarti juga tidak bisa dilakukan dengan baik. Salah satu cara untuk bisa mendapatkan ilmu mengenai komunikasi efektif adalah dengan mengikuti training atau pelatihan. "Komunikasi elektrik tidak akan pernah menjadi pengganti wajah seseorang, yang dengan jiwanya mendorong orang lain untuk berani dan jujur." Sumber : https://www.kompasiana.com/perhumasmuda/5f17c806097f3647a051c0f2/menjawab-tantangankomunikasi-efektif-di-era-new-normal?page=all#section1
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
August 2023
Categories |