Media sosial adalah salah satu tempat yang menjadi bagian dari kehidupan kebanyakan orang dizaman yang serba instan ini, tidak jarang kebanyakan orang menghabiskan waktu berjam jam hanya untuk berselancar dimedia sosial dalam sehari. Apalagi untuk remaja yang tentu saja tidak mau ketinggalan zaman.
Dari data total populasi indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa,pengguna aktif media sosialnya mencapai 170 juta. Artinya,jumlah pengguna media sosial di Indonesia setara dengan 61,8 persen dari total populasi pada Januari 2021. Angka ini juga meningkat 10 juta ,atau sekitar 6,3 persen dibanding tahun lalu. Media sosial yang memberikan kemudahan mengakses berbagai macam hal dalam waku singkat yang tanpa sadar juga dapat membawa banyak pengaruh buruk pada para penggunanya seperti kecanduan, dan tidak sedikit pula yang mengikuti trend yang ada tanpa bisa memilah dan memilih mana yang pantas dan baik untuk diikuti dan mana yang membawa pengaruh buruk. Namun media sosial tidak selamanya membawa dampak buruk, banyak remaja sekarang yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran secara tidak langsung, membangun pertemanan dengan sekelompok orang dan ikut bergabung dengan banyak komunitas hingga kegiatan online yang memanfaatkan media sosial sebagai platfrom utama program kerjanya. Berikut beberpa tips menggunakan media sosial yang bijak dan produktif ala remaja masa kini yang bisa kita contoh. Ikuti para influencer dan orang orang yang memotivasi Kamu bisa memilih influencer dan orang orang yang menurutmu banyak memberikan motivasi serta ilmu baru lewat konten media sosialnya,hal ini bisa jadi salah satu sumbu penyemangatmu untuk terus giat belajar dan mengejar apa yang menjadi keinginan dan cita citamu. Follow akun akun kegiatan yang mengedukasi Banyak sekali akun media sosial sekarang ini yang dibuat untuk bisa khusus mengedukasi masyarakat luas dan memberikan informasi terkait banyak hal seperti pendidikan,ekonomi,bisnis dan budaya. Cari tahu kegiatan online yang sesuai passionmu Dizaman yang serba modern ini banyak komunitas dan organisasi yang melakukan kegiatannya secara online entah itu berupa campaign ataupun diskusi serta webinar online hal ini menjadi salah cara kamu menambah wawasan dan memperluas relasi bertemu teman teman baru yang mungkin memiliki pasion yang sama denganmu. ikuti orang orang terdekat dan teman teman yang dirasa punya banyak kesamaan dan berprestasi ketika kamu berada dilingkungan orang orang yang baik maka kamu secara tidak langsung akan termotivasi menjadi baik pula, begitupun hal ini karna setiap hari kamu melihat teman temanmu berkembang dimedia sosial membuatmu secara tidak langsung tergerak untuk terus berproses sebagaimana orang lain diluar sana. Itulah pentingnya lingkungan yang tepat,karna bisa mendukung dan ikut berproses bersama kita. Nah itu tadi beberapa tips menggunakan media sosial yang mungkin bisa membantu teman teman,perlu diingat bahwa media sosial bisa menjadi salah satu platfrom yang memberikan banyak manfaat ketika kita bisa menggunakannya dengan sebaik mungkin.
1 Comment
2/11/2021 Pola Pikir dan Mentalitas Masyarakat adalah Pondasi Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan IndonesiaRead NowRevolusi Industri 4.0 merupakan perwujudan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Industri 4.0 menawarkan banyak manfaat dalam segala lini kehidupan manusia, namun juga memiliki tantangan yang harus dihadapi secara serius. Drath dan Horch (2014) berpendapat bahwa tantangan yang dihadapi oleh suatu negara ketika menerapkan Industri 4.0 adalah munculnya resistansi terhadap perubahan demografi dan aspek kehidupan sosial, kondisi politik yang cenderung tidak stabil, keterbatasan sumber daya, risiko bencana alam dan tuntutan penerapan teknologi yang ramah lingkungan. Menurut Jian Qin (2016), terdapat kesenjangan yang cukup lebar dari sisi teknologi antara kondisi dunia industri saat ini dengan kondisi yang diharapkan dari Industri 4.0. Penelitian yang dilakukan oleh Balasingham (2016) juga menunjukkan adanya faktor keengganan perusahaan dalam menerapkan Industri 4.0 karena kuatir terhadap ketidakpastian manfaatnya.
Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut maka sesuai dengan yang disampaikan oleh Zhou (2015), secara umum ada lima tantangan besar yang akan dihadapi yaitu aspek pengetahuan, teknologi, ekonomi, sosial, dan politik. Guna menjawab tantangan tersebut, diperlukan usaha yang besar, terencana dan strategis baik dari sisi regulator (pemerintah), kalangan akademisi maupun praktisi. Kagerman (2013) menyampaikan diperlukan keterlibatan akademisi dalam bentuk penelitian dan pengembangan untuk mewujudkan Industri 4.0. Menurut Jian Qin (2016) roadmap pengembangan teknologi untuk mewujudkan Industri 4.0 masih belum terarah. Hal ini terjadi karena Industri 4.0 masih berupa gagasan yang wujud nyata dari keseluruhan aspeknya belum jelas, sehingga dapat memunculkan berbagai kemungkinan arah pengembangan (Prasetyo & Sutopo, 2018). Wacana dan beberapa sudah diwujudkan dalam bentuk rencana dan bahkan sebagian kecil sudah menerapkan Industri 4.0 dalam lingkup yang lebih kecil, misalnya dalam pengelolaan bisnis dan skala besar dalam pengelolaan manufactur menjadi keniscayaan yang harus dihadapi. Kesiapan masyarakat tentunya harus menjadi agenda yang paling utama dalam menyongsong industri 4.0 dalam bingkai pembangunan berkelanjutan Indonesia. Kesiapan yang paling fundamental adalah perubahan pola pikir dan mentalitas masyarakat. Pola pikir masyarakat dapat diubah dengan cara sosialisasi yang terukur, melalui diskusi dan berbagai kajian-kajian serta sosialisasi melalui media cetak maupun elektronik. Apabila pola pikir masyarakat sudah terbentuk maka perubahan yang akan ditimbulkan terkait efek sosial dan lingkungan dari industry 4.0, dalam masyarakat akan mudah teratasi. Selain itu, mentalitas masyarakat harus dipastikan siap menerima segala bentuk perubahan-perubahan. Pemerintah tentunya sudah mengkaji seluruh aspek dalam tatanan kemasyarakatan sebelum menentukan kebijakan. Pemerintah harus berpacu dengan dunia lain, sehingga industri 4.0 menjadi bagian dari agenda pemerintah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan Indonesia. Kepastian akan lapangan kerja, kepastian hukum, kondisi politik, stabilisasi harga pasar menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari issu global industri 4.0 ini yang mempengaruhi mentalitas masyarakat. Informasi yang berimbang, sosialisasi yang merata serta kebijakan pemerintah yang menjamin kehidupan masyarakat tetap berjalan dengan baik, merupakan hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu dalam rangka menyongsong industri 4.0. Ada ketakutan masyarakat akan masa depan mereka, karena industri 4.0 membuat cara pandang, pola pikir sebagian masyarakat bahwa semua bentuk kerja manual manusia akan tergantikan oleh mesin-mesin atau robot. Tugas pemerintah dan negara hadir memberikan bekal kepada rakyatnya dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan amanah UUD 1945. Pemerataan pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri di negeri ini. Pemerintah saat ini sudah melakukan upaya-upaya dalam menyongsong industri 4.0, namun sebagian besar mengarah kepada pembangunan fisik/infrastruktur. Selain pembangunan infrakstruktur, pembangunan sumber daya manusia, pola pikir serta mentalitas masyarakat harus sama besarnya, mungkin sudah ada yang mengarah kepada pembangunan Sumber Daya Manusia namun masih sangat kecil. Baru-baru ini contohnya, kegiatan event yang cukup besar oleh Kemenristekdikti dalam rangka membangun mentalitas serta kualitas SDM melalui perguruan tinggi seluruh Indonesia, dalam kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang diadakan setiap tahunnya. Kegiatan tersebut banyak karya yang menjadi solusi dalam mengatasi berbagai persoalan dalam masyarakat. Namun yang jadi pertanyaan adalah apakah setelah kegiatan tersebut karya-karya yang lahir tersebut dapat berkelanjutan dan mendapat respon berkelanjutan dari pemerintah. Kehadiran pemerintah dalam menjemput potensi anak bangsa ini adalah setidaknya dapat menyambungkan mereka dengan pihak swasta maupun pihak badan usaha milik Negara, untuk mengembangkan ide dan penemuan para peserta. Melalui berbagai kegiatan lomba, seminar dan forum diskusi yang dapat mengembangkan pola pikir dan menguatkan mentalitas senantiasa diikuti, agar ada kesiapan masyarakat dan generasi muda dalam menyongsong berbagi perubahan-perubahan, mungkin tidak semua dapat mengikuti perubahan akibat industri 4.0. Namun pola pikir dan mentalitas kuat, sehingga dapat menerima perubahan tersebut, resistensi yang ditimbulkan cenderung dapat diatasi dan tidak terlalu memberikan efek negatif terhadap kehidupan sosial dan lingkungan kemasyarakatan. Pemerintah, Lembaga Kemasyarakata, Institusi Pendidikan, Organisasi-organisasi profesi dan kepemudaan harus mengambil peran dalam masyarakat dalam membentuk pola pikir dan mentalitas masyarakat sehingga siap menerima perubahan yang akan ditimbulkan akibat hadirnya industri 4.0. Industri 4.0 dan pembangunan berkelanjutan Indonesia akan menjadi terarah dan dapat diwujudkan secara merata apabila masyarakat memiliki cara pandang yang sama, pola pikir serta mentalitas yang kuat. Pola pikir dan mentalitas inilah yang menjadi pondasi terwujudnya sebuah perubahan dalam sebuah bangsa. SDM yang unggul, mentalitas yang kuat akan dapat tercipta apabila pendidikan hadir dalam membentuk itu dengan baik. Selanjutnya, kebijakan pemerintah terhadap Pendidikan serta pembangunan kualitas sumber daya manusia disegala lini bidang profesi dan jurusan harus sama besarnya, dengan pemerataan pembangunan infrastruktur. Referensi Balasingham, K. (2016). Industry 4.0: Securing the Future for German Manufacturing Companies. Master's Thesis. University of Twente. Drath, R., & Horch, A. (2014). Industrie 4.0: Hit or hype?[industry forum]. IEEE industrial electronics magazine, 8(2), pp. 56-58 Kagermann, H., Lukas, W.D., & Wahlster, W. (2013). Final report: Recommendations for implementing the strategic initiative INDUSTRIE 4.0. Industrie 4.0 Working Group. Prasetyo, H., & Sutopo, W. (2018). Industri 4.0: telaah klasifikasi aspek dan arah perkembangan riset, 13(1), 17–26. Qin, J., Liu, Y., & Grosvenor, R. (2016). A Categorical Framework of Manufacturing for Industry 4.0 and Beyond. Procedia CIRP, Vol. 52, pp. 173-178. Zhou, K., Taigang L., & Lifeng, Z. (2015). Industry 4.0: Towards future industrial opportunities and challenges. In Fuzzy Systems and Knowledge Discovery (FSKD), IEEE 12th International Conference, pp. 2147-2152. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
August 2023
Categories |