Sebagai wanita, kamu pernah tidak ketika melewati sekumpulan laki-laki kemudian dipanggil oleh mereka dengan godaan-godaan dan panggilan yang sensitif? Jika pernah, inilah yang disebut dengan kondisi catcalling. Menurut Oxford Dictionary, catcalling merupakan suatu tindakan baik berupa siulan, panggilan dan komentar yang bersifat seksual dari seorang laki-laki kepada perempuan yang lewat dihadapannya.
Sebanarnya peristiwa seperti ini sudah ada dari zaman dahulu, namun trend keberadaan dan sebutannya akhir-akhir ini. Terbukti bahwa hal ini sudah ada dari dahulu, berarti masyarakat masih menganggap ini hal biasa. Padahal jika catcalling ini berkelanjutan bisa sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Karena tiap kata dan gosaan dari mulut lelaki ada makna tersembunyi dari mereka. Jika dianalisis kembali, catcalling ini merupakan tindak bullying secara verbal yang mengarah pada tindak pelecehan. Karena pelaku hanya melontarkan kata-kata yang menggoda korban. Walau hanya melalui kata-kata dan siulan, pasti akan ada trauma pada korban. Contohnya, ketika ibu menyuruh membeli bumbu dapur namun di warung tersebut ada banyak sekumpulan anak laki-laki seketika anak tersebut akan putar balik dan tidak membeli apa yang diperintah ibunya karena teringat pernah jadi korban catcalling dari mereka. Catcalling adalah hal yang sepele tapi harus dihilangkan. Karena ini salah satu contoh moral anak Indonesia yang kurang baik dipandang. Walau termasuk tindakan kekerasan, sandaran masyarakat tentang hukum catcalling juga belum ada karena hukum yang melindungi hanya sebatas pelecehan seksual secara fisik saja. Tindakan catcalling laki-laki ini walau semua tidak membahayakan dan tak bermaksud untuk merendahkan perempuan, tapi hal ini tetap menjadi sebuah isu sosial karena sebagian perempuan merasa dilecehkan dan tidak nyaman dengan catcalling. Perempuan akan merasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas mereka bahkan merasa terintimidasi. Catcalling akan berpengaruh pada kondisi psikologis korban. Korban yang sering dikatakan, akan sering pula menyalahkan diri sendiri dan juga mengalami penurunan tingkat percaya diri. Penulis: Nur Rizky Arini Lubis. Lahir di Sibolga, 13 Oktober 2001. Alamat Jln. Sampinur No. 5A Asrama Polisi Sambas Kota Sibolga. Sedang menempuh pendidikan di UIN Sumatera Utara. Aktif dalam organisasi kejurnalistikan LPM Dinamika UIN SU. Beberapa karyanya dimuat dalam web www.lpmdinamika.co, buku Sebuah Asa dan Penjelajah Mimpi, serta e-book antologi puisi Bijana. Untuk menyapa dan berkenalan dengan penulis, pembaca bisa lebih dekat lewat akun Instagramnya @aarriinniii, alamat surel [email protected], atau lewat nomor 081264613820. Hal yang membuatnya termotivasi untuk mengikuti program ini karena ia mempunyai bakat menulis dan ingin menyalurkannya lewat program ini, agar lebih mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
August 2023
Categories |