Mudah mengunjungi kamar-kamar di sana
Tinggal meminta kunci pada tumpukan jerami, tapi aku tidak diberikan Lihat! Seperti jumantara pula tumpukannya, sial, sungguh-sungguh menyusahkan Aku memanjat setinggi pohon kacang milik pria raksasa, dalam Jack dan Pohon Kacang Bisa gila, tidak mungkin mudah bahkan mati rasanya merayapi jerami yang entah sampai langit ke berapa Kacau, kacau. Turun menyisir daun-daun pada pohon Melongok kepala ke arah datangnya binar keemasan pukul 8 pagi Atsiri tiba-tiba ramai menghampiri penciuman Agaknya ini keajaiban Wah, wah, ada apa sebenarnya Tidak aneh, sepintas dengung Murai Batu seperti membisikkan beberapa doa Banyak percakapan mengarah pada cita dalam harap-harap Tidak mungkin, mustahil Nyanyiannya berubah menjadi sarkasme-sarkasme yang ingin sekali kutampar paruh itu! Kerdil!!! Mendadak atmosfer penuh dengan sedu, kampung ruah dengan pilu Murai Batu pergi dengan secarik surat diantara hujan abu Anganku tumbang, hanya sampai di langit kamar, kata burung angkuh itu Cih Tidak peduli Kutertawakan isi surat klise pemberian Murai Batu Menyeka air mata kemudian, wah, hawa berubah cepat sepertinya Aku bisa hidup selamanya Selama-lamanya Setangkai dalam gubuk-gubuk lusuh, hanya sebatang hidup Menginginkan jerami yang hilang, sudah hilang Penulis : Medina Zafarayana - Peserta dengan karya terbaik Ruang Aksara#1 ke-5
9 Comments
Annisa Fitri
24/10/2022 23:02:50
Keren
Reply
Salsabila Khairina
24/10/2022 23:07:38
Kerennn
Reply
Andi Almirah
24/10/2022 23:07:58
keren🔥
Reply
Ilham
21/12/2022 16:38:37
Kerennn 🔥👏
Reply
Syabani_
22/12/2022 11:29:47
Bagusss banget karyanya, kak
Reply
Ribut Surya
22/12/2022 18:17:08
inginku dipegang erat ketika delusi menghampiri, namun ku yakin kita semua tidak ada yang sendiri di dunia ini.
Reply
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Categories |