Jangan ajak aku
Aku harus tetap disini Jangan ajak aku Aku harus tetap melanjutkan segala yang aku tolak saat itu Punyamu punyamu Punyaku punyaku Harapan itu semestinya sudah terbang jauh diterpa angin Harapan itu semestinya lumpuh Namun ia tak sadar diri Tuhannya ingin lebih dekat, lagi dan lagi... Agar ia tahu, Tuhannya rindu Penulis : Alfia Rizka Fajriah - Duta Inspirasi Indonesia Batch 6
14 Comments
Wahai para pejuang bangsa
Terima kasih atas jasa mu Jasa yang sulit untuk di balas Kau rela kehilangan darah dan bagian tubuh mu Bahkan kau rela kehilangan nyawa mu Kau lakukan itu Hanya untuk kemerdekaan Hanya untuk kebebasan hanya untuk bangsa ini Bangsa Indonesia Aku seorang pemuda bangsa Di darah ku mengalir semangat mu Walaupun bangsa ini telah merdeka Aku akan tetap berjuang untuk terus Memajukan bangsa ini Memang perjuangan kita berbeda Tapi kita memiliki satu tujuan yang sama Hanya untuk bangsa ini Bangsa Indonesia Penulis : Salsabila Khairina - Duta Inspirasi Indonesia Batch 6 Mudah mengunjungi kamar-kamar di sana
Tinggal meminta kunci pada tumpukan jerami, tapi aku tidak diberikan Lihat! Seperti jumantara pula tumpukannya, sial, sungguh-sungguh menyusahkan Aku memanjat setinggi pohon kacang milik pria raksasa, dalam Jack dan Pohon Kacang Bisa gila, tidak mungkin mudah bahkan mati rasanya merayapi jerami yang entah sampai langit ke berapa Kacau, kacau. Turun menyisir daun-daun pada pohon Melongok kepala ke arah datangnya binar keemasan pukul 8 pagi Atsiri tiba-tiba ramai menghampiri penciuman Agaknya ini keajaiban Wah, wah, ada apa sebenarnya Tidak aneh, sepintas dengung Murai Batu seperti membisikkan beberapa doa Banyak percakapan mengarah pada cita dalam harap-harap Tidak mungkin, mustahil Nyanyiannya berubah menjadi sarkasme-sarkasme yang ingin sekali kutampar paruh itu! Kerdil!!! Mendadak atmosfer penuh dengan sedu, kampung ruah dengan pilu Murai Batu pergi dengan secarik surat diantara hujan abu Anganku tumbang, hanya sampai di langit kamar, kata burung angkuh itu Cih Tidak peduli Kutertawakan isi surat klise pemberian Murai Batu Menyeka air mata kemudian, wah, hawa berubah cepat sepertinya Aku bisa hidup selamanya Selama-lamanya Setangkai dalam gubuk-gubuk lusuh, hanya sebatang hidup Menginginkan jerami yang hilang, sudah hilang Penulis : Medina Zafarayana - Peserta dengan karya terbaik Ruang Aksara#1 ke-5 Negeriku Indonesia
Negeri yang indah, kaya dan menawan Bak syurgawi dunia Kebahagiaan seharusnya melimpah ruah Namun sayang Karena ulah orang yang tak bertanggungjawab Karena ulah para koruptor Kebahagiaan itu terenggut dengan paksa Mereka,para pejabat pelaku koruptor Tega mengkorupsi proyek-proyek besar Seakan hati nurani sudah mati Dimasa sulit Mereka tega memakan hak rakyat Bantuan Sosial Dikorupsi milyaran rupiah Hasinya,jutaan rakyat Indonesia Menangis menjerit menderita Bantuan Sosial yang seharusnya sampai Pada masyarakat yang membutuhkan Dipotong seenaknya Demi memperkaya diri Sungguh ironis Koruptor harus dilawan Korupsi harus dihancurkan Penulis : Tegar Amin Suwanto - Peserta dengan karya terbaik Ruang Aksara#1 ke-4 Gelap gulita duniawi
Seberkas sinar tak akan memasuki Jiwa hampa berlamun tanpa henti Berpikir tentang duniawi Meraba dan mencari Hidup ku ini tanpa arah sanubari Jika ku timba ilmu Tidak akan segelap ini Ilmu bak mentari pagi Lenyapkan kegelapan duniawi Baca,membaca dan gali informasi Jangan biarkan bukumu berdebu Jangan sampai lupakan bukumu Bawalah dia bersama mu Agar kamu dapat wawasan dan ilmu Membaca lah sejak dini Agar dewasa mu tidak suram nanti Dan bisa membuat negri ini Menjadi emas karena literasi Baca, membaca lah.... Jadikan Indonesia negara yang cinta literasi Penulis : Zulhamdi Batubara - Peserta dengan karya terbaik Ruang Aksara#1 ke-3 Hari demi hari telah ku lalui
Ku lihat kearah jarum jam terus berdetak Menandakan waktu telah usai Aku tatap langit yang indah dan menawan ditemani dengan cahaya matahari yang indah Ilmu bagaikan cahaya yang selalu melekat dalam jiwa dan raga Negeri ku tercinta tanpa buku atau ilmu mungkin kita Tidak dapat merasakan mengenal literasi Dan apa arti kata membaca? Buku bagaikan Jendela dunia Mungkin tanpa buku kita bagaikan daun yang tak bernyawa Seperti mentari membangun pagi Aku siap mengawali hari dan mimpi Akan ku wujudkan di negeri ini Meski ada pandemi suatu saat Tekadku tidak akan menyerah untuk mewujudkan Negeri tercinta menjadi pemuda generasi emas Ilmu bagaikan bumi yang kokoh Tidak akan pernah pudar dan habis Hingga akhir hayatmu Oh Negeri ku tercinta engkau selalu aku banggakan Bahkan meskipun aku suatu saat pergi jauh Namun ilmu yang ku bawa dari negeri ini terus aku ukir Negeriku tercinta namamu yang harum Dan akan selalu aku kenang dalam sejarah Bersama ilmu wujudkan negeri menjadi nyata Penulis : Ayu Zahra H - Peserta dengan karya terbaik Ruang Aksara#1 ke-2 Satu saksi bisu tentang bangsa Indonesia
Perjuangan yang tiada makna bagi manusia keji Dengan kekuatan nasional yang seiring waktu mulai pergi Dari jiwa masyarakat dan juga anak ibu Pertiwi Ku ingat sepatah kata dari seorang penyair dan juga aktivis hak asasi manusia Republik Indonesia "Kamu calon konglomerat ya? Kamu harus rajin belajar dan membaca, tapi jangan ditelan sendiri. Berbagilah dengan teman-teman yang tak dapat pendidikan." Pesan itu, masih terngiang dalam anganku sendiri "Seberapa besarkah tentang ilmu itu? Tentang literasi? Tentang sosialisasi? Tentang silaturahmi?" Namun, dengan teknologi yang canggih saat ini Aku mengerti apa arti ilmu literasi dan ilmu lainnya Ilmu tersebut, mampu mengajak kita, aku, anda, dan semuanya, untuk lebih cerdas, cermat, dan teliti, dalam mengambil hikmah dalam kehidupan pribadi dan negeri Satu hal yang terbaik Terus giatkan ilmu literasi Sebagai tugas abdi negara Dan juga demi kemajuan bangsa Indonesia Penulis : Muhammad Ardiyanto |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Categories |