CAHAYA TUHAN, DIMANAKAH?Karya Salsabila Khairina (Duta Inspirasi Indonesia Batch 6) Lorong kesepian diiringi tetesan dalam perjalanan Tubuh basah sebab hujan Satu kesalahan menghilangkan seribu kebaikan Teriak dan isak bergema dalam bayangan Tubuhnya dekil Bukan gila; katanya Meraung ganas meminta sang buah hati Sudah gila; teriaknya Aku pandangi gunung-gunung menjulang Diatasnya, burung enggang bertebaran terbang Mengepak sayang-sayap hingga terlihat mengembang Akankah kebebasan seperti itu yang aku miliki sekarang? Tak perlu kompas untuk mencari ruang yang paling cerlang Dahulu, dalam sorot bola mata telah aku temui kahwa yang temaram Namun, aku diam dan tenggelam dalam sajak budak Binasa! Aku berlari demi merenggut ketenangan jiwa Menjelma wisnu bak pemelihara raga Pasraman adalah saksi gurat takdir melalui celah lorong bersahap Cahaya Tuhan, dimanakah?
5 Comments
Karya Mizani Khairul S (Duta Inspirasi Indonesia Batch 6)
Mencair Keras membeku pada awalnya Berasap terluka Dingin, itu dirimu sebenarnya Cobalah mencair dari sebongkah es merajuk menjadi air datar memang Bukan berarti tak memiliki gairah bersadar menjadi dingin lupa semakin membara itu dirimu yang hanya mengikuti pergerakan waktu Karya M. Rizky Nursusanto (Duta Inspirasi Indonesia Batch 6)
Aku adalah mimpi Mimpi adalah cinta Aku adalah cinta Kita adalah mimpi Aku adalah mimpi yang teraksara sunyi Aku hanya aksara sunyi yang tak menyadari Aku tak sadar yang ingin mengakui Aku tak tahu, bahwa aku adalah mimpi Kita adalah mimpi Mimpi adalah cinta Sabda bahagia yang terselimuti Nama aku yang tak diakui Nama adalah mimpi Aksara sunyi yang tersadari Cahaya Ilahi menganugerahi Namaku ini sebuah misteri Karya I Gede Bagus Windu Yoga A (Duta Inspirasi Indonesia Batch 6)
Ayah.. Nayanika tatap penuh arti Tergambar selaksa peristiwa nan misteri Ingin sekali menawarkan ruang berbagi Pada keluh, peluh, yang menuntut sembuh Ayah.. Kaulah bukti baiknya tuhan padaku Semangat yang tak pernah sekarat Setiap hari mentari kau jadikan teman Tak ayal panasnya pun kamu impikan Demi sesuap nasi untuk sang puan Kau selalu protes pada rotasi Seolah 12 jam terang yang diberikan Tak cukup imbang untuk malam yang terlalu panjang Seakan merugi 12 jam gulita hanya diisi dengan impian Tanpa perwujudan Karya M. Agung Tarape (Duta Inspirasi Indonesia Batch 6)
Hidup di penuhi ancaman Semangat bergolak di hadapan Katakan saja aku penikmat Dari debit orang neraka Bukan memprovokasi Tapi sungguh-sungguh terjadi Suguhan neraca berdosa Menyesatkan semua paradigma Biru-membiru istilah negosiasi Ku sebut ini semua basi Seperti kehabisan diksi Batil dianggap kastel Aktiva memperkaya hidup Menjadi pengertian beradat Pahami kehidupan acaram Niscaya mampu bisukan dunia Pergulatan kaum pendosa Tidak bertepi di value Terjadi sampai beraksara Lupa tempat yang bertele-tele Dengan lantang tapi tenang Disebutkan bahwa ini akuntansi Dirasa terlalu arkais memaknai Tapi acap kali jadi sebab bersitegang Karya Gita Pratiwi (Duta Inspirasi Indonesia Batch 6)
Ini tentang Negara dan penghuninya Menjadi bagian dari Indonesia adalah tanggung jawab Berani berkontribusi, berani berkolaborasi Aku, kamu dan Indonesia Menjadi kesatuan dengan beragaman perbedaan Lagi-lagi perbedaan yang selalu menjadi sorotan Sulit memang untuk menyatukan Tapi gaungan semangat tetap berkobar Selalu menyuarakan, perbedaan adalah kekuatan Untuk Indonesia, tanah air aku dan kamu Menjadi saksi perjuangan, riuh ricuhnya pengorbanan Indonesia menaruh harapan Kepada aku dan kamu Selamat berjuang Karya Alfah Risma Ul Sifa (Duta Inspirasi Indonesia Batch 6)
Tuturmu bagai petir yang begitu ketir Terucap dalam cakap tanpa cukup Lagi-lagi seorang puan seolah tak berhak akan pengetahuan Batinku mulai bersitegang dengan logika Pun acap kali berdialog pada diri Ingin sekali berdamai dengan kejamnya peradaban Kurasa kita adalah merdeka yang terjajah Berkasta tapi tak bertahta Dilahirkan tapi tak bisa berjalan Merupa lumpuh penuh peluh Hanya karena aku wanita, sungguh. Kita milenium yang harusnya berkuntum Bukan lagi sahaya yang didikte kuno memorandum Dengan dalih "kodrat putri yang ranum" Karya Poppy Lestari Amin (Duta Inspirasi Indonesia Batch 6)
Mikul Kahuripan Surya terbit perlahan dari timur Cuitan burung bersenandung merdu Tanda sang pencipta membangunkan hambanya Wanita tua membawa senjata kebanggan ditangannya Langkah kaki melangkah tanpa alas Menuju sumber kehudupan Sawah nan hijau dan padi yang merunduk "Simbah derep nggih, nduk" Teriakan gadis tua tuk sang cucunya Ia berjuang tuk sesuap nasi Tanpa keluh kesah ia bekerja Tuk memotong padi yang sudah berisi Sawah yang terbentang luas Tetap melakukan itu, Terik matahari yang sangat menyengat Tangan dan kaki tua masih melangkah dengab senjatanya Memenuhi karung dengan butiran padi Kembali harus bekerja mengantarkannya kepada sang tua Terseok-seok langkah sang wanita tua Tertunduk dengan senyum yang sederhana Tumpukan kilo terpanggul di punggungnya Bersama tetesan keringat yang basahi badannya Tuk dapatkan upah pelipur lara Raganya yang tua, tidak untuk jiwanya Tua berjuang tuk kahuripan Mikul beban tuk bertahan hidup Wanita tua beramanah Susah tidak perlu disesali Gusti ngujabahi langkah yang dijalani Karya Prana Citra Abu Bakar (Duta Inspirasi Indonesia Batch 6)
Pahlawanku.. Orang tuaku di sekolah Jangan bosan untuk terus mendidik dan mengajar kami Ilmu yang kau beri menjadikan kami manusia berbudi Menjadikan kami siap menjalani kehidupan Tetaplah menjadi panutan Pahlawan tanpa tanda jasa Tapi jasamu tetap terkenang Karya Annisa Fitri (Duta Inspirasi Indonesia Batch 6)
Seorang bapa terang benerang Menyadarkan anak anak yang bermimpi Bali, dunia tertidak romantis Java, bukan roda bisnis Borneo, bukan paru paru Indonesia berhenti memanjat doa Tidak ada tempat untuk keindahan Dalam mimpi buruk peluk dan cium adalah senjata jarak antara kita adalah cinta Uang dan tahta adalah musyrik Ventilator adalah alkitab Semua ingin menuju edan Tapi bersembunyi dari kematian Seorang bapa terang benerang Lanjutkan hidup mu, dan tetaplah indah Biarkan mereka Disangkar, Dikandang, Diternak ! Karena tidak dibutuhkan Udara, tanah, air serta langit Tanpa mereka akan baik baik saja Sabda !!! Ketika keluar dan terbagun nanti Ingatlah, kalian adalah tamu ku Bukan tuan ku. Kulihat kau berbuat |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Categories |