Karya Alfia Rizka Fajriah (Duta Inspirasi Indonesia Batch 6)
Angin berhembus dari arah timur Ranting rimbun menyaring karena terbentur Ku buka almari, niat mengambil barang itu Tercetak senyum dalam tiap-tiap bait rindu Lagi..lagi.. ku bayangkan suara itu.. Tak tuk tak tuk Nyatanya, derap kakimu masih terdengar ditelingaku Lebar senyummu tak kunjung musnah dalam ingatanku Sungguh, kamu ketidakpastian yang nyata untuk diriku Bukan pertanda tuhanku jahat, Hanya harapku terlalu jauh mendekapmu Ku tutup lembaran lama itu dan kusimpan rapi-rapi Sebagai wujud dari pelbagai rasa yang pernah membuatku sengsara.
8 Comments
Karya Muhammad Ilham Awaludin (Duta Inspirasi Indonesia Batch 6)
Ku terbangun diantara sepi Hanya pikiran yang ramai Ramai akan semua hal tentangmu Rindu itu kembali menyapa hati Bayanganmu melintas menghalu sunyi Membuat luka yang begitu nyeri Karena kini semua hanya imajinasi Senyum yang dulu meneguhkan Kini hilang dutelan keadaan Sikap yang dulu begitu hangat Kini hilang terlebur penat Namun ini bukan tentang perpisahan Tapi tentang keadaan yang mengharuskan Bertahan dalam kepalsuan Karya Diah Ayu Puspita S (Duta Inspirasi Indonesia Batch 6)
Fajar menyingsing Senja menyapa Indah nikmat mana lagi yang kita dustakan Mengulang kenangan Berangan dengan awan Ksatria bangsa yang meninggalkan jasa Menjadi bukti berharganya bangsa Jejak juangnya yang menyelamatkan bangsa Menjadi saksi Indahnya bentang tanah Nusantara Di bawah naungan merah berani putih nan suci ini Ku bersaksi bahwa NKRI harga mati Karya : Siti Fauziah (Duta Inspirasi Indonesia Batch 6)
Dari sudut kota yang tak lagi asing, ku selasari setiap cerita Tentang jalan berduri yang mengiris kaki Melukai pundi dari kuatnya fondasi diri Aku tak tahu bagaimana cerita selanjutnya Tentang jalan buntu mana yang harus ku perbaiki Tentang tepian mana yang akan ku seberangi Bahkan tentang diri mana yang tak aku lukai Yang ku tahu Satu-satunya jalan yang tak salah untuk ku pilih yaitu kuat untuk diri sendiri Menelan sabar untuk pulang Menabar syahdu untuk kembali Mengangkat diri untuk berdiri Dan memetik luka untuk bahagia Mulai detik ini, ku katakan pada diri Bagaimanapun aku nanti, aku pasti bisa berdiri diatas kaki yang mandiri Karya Aldo Wijaya (Duta Inspirasi Library Batch 6)
Selerakuu… Indomie indomie seleraku Mungkin berbeda dengan seleramu Namun itu bukanlah suatu penentu Dalam kesuksesan jalan hidupku Bagaikan mamalia yang bertelur Sangat unik dan jarang ditemui Namun bukan berarti tidak ada Begitu juga kisah kesuksesanku Mungkin unik pencapaiannya Meskipun berpotensi biasa saja SANG PROKLAMATOR |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Categories |