Lentera Abadi
Oleh: Muhammad Nauval Gelap gulita menyelumuti kalbu Suram tak terlihat bak buta mata Jalan tak terarah kemana Terjebak dalam gulita kebodohan Ilmu, Lentera Abadi Menerangi gelapnya kebodohan Memberi arah dan jalan kehidupan Mengidupi alam semesta nan luas ini Ilmu Sang Lentera Abadi Lentera yang akan selalu menerangi Tak akan padam Tak akan suram Ilmu Sang Lentera Abadi Menerangi bodohnya zaman Memberikan Ilmu Pengetahuan Yang bermafaat bagi insan Terima kasih Lentera Abadi Kini zaman tak gelap gulita lagi
3 Comments
Rumahku Karya: Chairil Anwar Rumahku dari unggun timbun sajak Kaca jernih dari luar segala nampak Ku lari dari gedong lebar halaman Aku tersesat tak dapat jalan Kemah ku dirikan ketika senja kala Di pagi terbang entah ke mana Rumah ku dari unggun timbun sajak Di sini aku berbini dan beranak Rasanya lama lagi Tapi datangnya datang Aku tidak lagi meraih petang Biar berleleran kata manis madu Jika menagih yang satu Cintaku Jauh di Pulau Karya: Chairil Anwar Cintaku jauh di pulau, gadis manis, sekarang iseng sendiri Perahu melancar, bulan memancar, di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar. angin membantu, laut terang, tapi terasa aku tidak kan sampai padanya. Di air yang tenang, di angin mendayu, di perasaan penghabisan segala melaju Ajal bertakhta, sambil berkata: “Tujukan perahu ke pangkuanku saja,” Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh! Perahu yang bersama kan merapuh! Mengapa ajal memanggil dulu Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?! Manisku jauh di pulau, kalau kumati, dia mati iseng sendiri Andaikan Rembulan Berkata, Kemana Tujuanmu?
Andaikan Lautan Berbicara Seluas Apa Masa Depanmu? Akan Ku Berkata, Kepada Khayalanku Agar Janji Ku, Berubah Menjadi Kenyataan, Kenyataan Diubah Kata Sempurna Menjadi Bukti. Tak Ada Buku Dijadikan Tulisan, Jika Tak Ada Pena Yang Digoreskan Pada Bait Kertas. Dan Tak Ada Masa Depan Ketika Tak Ada Tindakan. Diriku Tak Semanis Menanti Kehadiranmu, Namun Semakin Mendunia Masa Depanku. Bukan Harta Maupun Tahta, Namun Bukti Impianku, Ialah Kalimat Yang Terus Berucap Dalam Mimpiku. Aku Selalu Menginginkan, Diriku Dan Masa Depanku. Tetap Selaras Antara Bulan dan Bintang, Memberikan Sinaran Di Malam Hari. Dan Diriku Ingin Menayangkan Bukti Masa Depanku. Bukan Antara Masa, dan Sesat Bukan Berarti, Suci dan Gaga Perkasa. Melainkan Bukti Kesuksesan, Berada Pada Pundak Keyakinanmu. Kemauan Keluargamu, Ialah Harapan Besar. Keinginan Masa Depanmu, Ialah Kesuksesan Menantimu. Keringat dan Usaha Akan Terbayar, Ketika Keluarga Menanti Kesuksesanmu. Bukan Berarti Susah, Maupun Sulit, Melainkan Usaha dan Ketulusanmu. Kala Itu Diriku Selalu Berkata, Tak Berikan Janji Kepada Mereka. Namun Waktu Telah Menjawab, Dan Memberikan Nyata Kepada Mereka. Bahwa Masa Depan Telah Hadir Menantimu. Hari ini hatiku sangat menyenangkan
Namun juga penat selama beraktivitas pagi tadi Dibalik jendela kuberdiri diiringi senyum Melihat bulan yang bersinar Ditambah memesonanya bulan malam ini Aku berlari ke balkon agar tampak nyata Senyum manisnya menyapaku bahagia Memancarkan cahaya terang penyejuk jiwa Sejenak diriku termangu di balkon rumah Memandangnya yang penuh karisma Bulan teruslah bersamaku Cahaya indah nan penuh pesona Sinar terpancar menambah rasa kebahagiaan ku Memberikan keterangan di dalam jiwa dan malamku Memberikan semangat agar aku tetap bersyukur Merangkai mimpi yang terus kuperjuangkan Bulan jangan pergi sebelum aku puas melihatmu Elok indah rupawan yang tampak menyelimutimu Meski jarak terlampau jauh Hanya aku yang selalu menunggu kehadiran mu Hanya dirimu yang mampu mengerti aku Bulan...kau selalu setia bersamaku Dan menemaniku setiap kebahagiaan di hari hari ku Kaulah bumbu dalam kebahagiaan Yang selalu menjagaku untuk tetap bahagia Terima kasih bulan......... Saat bayang senyummu terus menghantui
Hingga buatku tak mampu berpaling Melupakanmu bukan hal yang mudah Bahkan tak semuda berucap iya Untuk mengungkapkan rasa cinta Andai kau dengar lubuk hati ini Ya! Aku masih menyimpan hingga kini Hati dan perasaan ini Masih sama Tak ku biarkan menyilam terhapus masa Walau tak lagi bersama tuk selamanya Kini kau temukan pengganti diriku Rasa sesak menatapmu dengannya Tidak membuatku membenci dirimu Sosokmu belum terganti di jiwaku Menguasai seluruh semesta pikirku Dulu kau sanjung aku begitu manisnya Kau buatku percaya ketulusan cinta Bak kisah sempurna akan tiba Masi jelas terlintas gengammu erat Bak Sarwa tak akan menghilang Kini hanya kenangan kau tinggalkan Walau datang sekedar singgah Aku melepasmu dengan ikhlas Dan tidak membencimu sama sekali Karena cinta tak harus memiliki Selamat pagi indonesiaku......
Negeri elok permai nan sentosa Ragam suku bangsa tradisi dan budaya Yang dikagumi oleh negara tetangga Menempati negeri indah dan kaya Dari sabang sampai merauke aku temukan Indahnya sebuah toleransi juga perbedaan Kedamaian yang tak pernah ku dapatkan di tempat lain Negeri yang permai dengan nyanyian alam Ya, semua itu ada di tanah kita, indonesia Sebuah negeri tempat aku dilahirkan Sebuah bangsa di mana aku dibesarkan Sebuah tempat yang menjadikan ku hebat dan kuat Dirimu adalah negeri yang begitu indah Negeri di mana diriku berpijak Ujung ke ujung tampak jelas kau begitu indah Setiap sudut darimu mengukir setiap cerita berbeda Perbedaan yang ada tidak membuat terpecah belah Indonesia negeri tumpah darahku Takan pernah sedikitpun aku rela dirimu direnggut Aku akan senantiasa berkorban sepenuh jiwa dan raga Hanya untukmu duhai indonesiaku Kalau negeri sebagai kebanggaanku Ingin selalu aku berada di sini Hingga nanti tubuhku berada di dalamnya Beban hidup terasa menindih
Saat problema menghantam dengan sedih Menghimpit dada Membuat jiwa pun letih Menyendiri meratapi dan merintih Menghadapi segalanya seorang diri Banyak mimpi terkubur,namun sekarang tak lagi Aku akan melangkah penuh percaya diri Dan mulai berkoar lalu mencaci Pada orang yang selalu membenci Apa aku tak patut untuk bermimpi? Hingga mengataku dengan begitu pedih Sekarang akan kumulai dengan langkah pasti Dengan semangat yang berapi Tetapkan langkah dan menetapkan mimpi Hingga aku bisa mewarnai bumi bak pelangi Angin dipusar, topan
Lempeng digeser, gempa Gunung dipecah, tsunami Hujan ditahan, kering Takdir dibuat, nahas Roh dicabut, mati Semua mudah bagi-Nya Pohon digundul, longsor Sampah diserak, banjir Ikan dipukat, langka Hutan dibakar, kabut Virus dibuat, pandemi Ulah manusia serakah Katak mengharap hujan
Hujan mengharap laut Laut mengharap awan Awan mengharap matari Hujan panas! Panas mengharap tanah Tanah mengharap rumput Rumput mengharap hutan Hutan mengharap liar Liar mengharap mangsa Mangsa mengharap makan Makan mengharap lapar Lapar mengharap perut Perut manusia! Manusia mengharap Ridho-Nya |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Categories |