RADIATUL ADEWIA
DUTA INSPIRASI INDONESIA BATCH 6 SULAWESI TENGGARA Hallo Sobat Inspirasi Aga Kareba ? (Apa kabar) Dalam Bahasa Bugis Perkenalkan nama aku Radiatul Adewia, akrab disapa Radia , saat ini aku berusia 18 Tahun dan aku adalah Duta Inspirasi terpilih Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebelum menceritakan perjuanganku dan motivasiku untuk menjadi Duta Inspirasi, aku mau menyampaikan rasa syukurku yang tiada terkira karena dipertemukan dengan orang-orang hebat, orang- orang luar biasa dari 37 Provinsi di Indonesia yang tiada henti menginspirasiku meski belum lama saling mengenal. Duta Inspirasi adalah ajang pertama yang membuatku berani untuk memulai langkah awal di dunia Duta. Langkah awal yang rasanya sudah lama ku tunda. Bukan hal yang mudah bagiku untuk melawan ketidakpercayaan diri yang dari lama menguasai diriku, hingga hal itu membuat kakiku terasa kaku dan berat untuk memulai langkah lagi. Beberapa rasa sakit karena mulai diremehkan orang membuatku tergugah untuk melakukan sesuatu. Didampingi keluarga dengan orang-orang baik dan tulus yang selalu mendukungku, meski dengan kesibukan mempersiapkan berkas untuk seleksi masuk perguruan tinggi dan seleksi beasiswa , akhirnya aku berhasil melangkahkan kakiku naik di tangga pertama dengan segala struggle . Pernah aku mendengar salah satu pesan yang mengatakan “Khoirunnas ‘Anfauhum Linnas” Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain, aku tidak akan berguna jika kelebihan yang aku miliki aku nikmati sendirian. Dengan atau tanpa gelar Duta, aku sadar betul bahwa aku harus terus mengupgrade diriku agar menjadi lebih baik dari hari kemarin. Rasanya setelah menjadi Duta Inspirasi, aku lebih berani untuk speak up mengenai hal-hal yang dari dulu tidak sejalan dengan tujuanku, namun selalu ku iyakan hanya karena tidak mempunyai power dan rasa percaya diri untuk menentang hal-hal tersebut. Sewaktu sekolah dulu, aku sudah mulai membangun personal branding di diriku, dimana orang-orang mungkin akan menganggapku sedemikian hebat dan luar biasa, sering sekali kudengar orang-orang merasa insecure dengan imej diriku di dalam kepala mereka, bahkan terkadang kesalahan yang kubuat mulai mereka jadikan sebuah pembenaran. Dititik tersebut aku sadar bahwa beberapa orang telah menjadikanku sosok yang mampu menginspirasi mereka, ekspektasi yang mereka beri kepadaku seringkali membuatku lelah dan takut melakukan kesalahan, sekecil apapun itu, bahkan tak jarang aku menemukan orang-orang yang sangat berlebihan dalam mendeskripsikan diriku. Karena itu, aku memutuskan untuk menjadi manusia yang tidak takut berbuat salah selama aku mampu untuk memperbaiki diri apabila membuat kesalahan. Bentuk perbaikan yang kulakukan adalah upayaku untuk menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain dan bukan untuk memenuhi ekspektasi dari manusia manapun. Semenjak itu, aku sadar ternyata hal yang membuatku tidak percaya diri adalah beberapa perkataan manusia-manusia toxic di masa lalu yang tidak pernah berani aku blacklist dari daftar pertemananku, hingga rasanya hal tersebut seringkali muncul dikepalaku sebelum tidur dan akhirnya masuk kealam bawah sadarku, aku yang selalu mendzolimi diriku sendiri dengan perkataan “aku tidak mampu” “aku tidak bisa” “aku tidak percaya diri” akhirnya bisa bangkit, entah kekuatan dari mana, namun aku sangat bersyukur hingga hari ini akhirnya aku mampu keluar dari pertemanan yang toxic dan lebih memilih teman-teman berkualitas dan yang bisa saling support denganku, tidak sedikit nama yang berada di daftar blok akun sosmedku, hal ini kulakukan untuk menjaga mentalku, untuk merawat rasa percaya diri yang sekarang sudah tumbuh subur karena kusiram setiap hari, akan sangat berbahaya bagi diriku jika aku membiarkan orang menyemprot racun di tanaman itu. Aku sangat suka bersosialisasi dan berteman dengan siapapun, tapi semenjak aku beranjak dewasa, aku mulai memperkecil circle pertemanaku dan lebih memilih memperluas relasi. Bahkan sampai saat ini, kontak Whatsapp ku hanya berisi orang-orang yang mampu memberi impact kediriku. Ga semua harus di komsumsi. Pintar memilah karena kendali filter utama ada di diriku. Sering banget nemu drama/masalah di lingkunganku atau di kampus, pasti auto swipe karena udah gamau energy negatifnya nular ke aku dan gamau energiku habis untuk menyimak (atau menyerap) energy negative dari drama-drama itu. Aku sama sekali tidak pernah menyesal pernah dipertemukan dengan manusia-manusia yang pernah menyerang mentalku habis-habisan, mungkin yang aku capai sekarang adalah sebab akibat dari dipertemukan dengan orang-orang itu. But Thank You yah. Perjalananku masih panjang, namun mendengar orang-orang mendapatkan energy positif dari apa yang aku lakukan membuatku merasa berguna dan bahagia. Implementasi dari kalimat “khoirunnas anfauhum linnas” benar-benar kujadikan suatu prinsip hidup dan itulah yang membawaku ke platform ini. Duta Inspirasi Indonesia, 3 Bulan Mengabdi, Selamanya Menginspirasi. Temukan saya di Instagram @radiatuladewia_ dan mari saling menyebar manfaat serta kebaikan yang tulus keseluruh penjuru dunia. Dari Radiatul Adewia yang masih belajar dan akan terus belajar.
2 Comments
Andi Almirah
22/11/2022 22:59:23
semangat terus ya cantik✨
Reply
Vajra Yeshie Kusala
23/11/2022 00:15:11
Kak Radiatul ❤️ selalu mengINSPIRASI❤️✨
Reply
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
September 2023
|