Suatu hari ada seorang pria yang menemukan seekor calon kupu-kupu yang terkurung dalam kepompong. Pada dinding kepompong terdapat lubang kecil. Dalam berapa jam pria tersebut mengamati sang calon kupu-kupu yang sedang berjuang keras untuk bisa keluar dari kepompong. Sayang, usaha binatang kecil itu tak juga membuahkan hasil. Akhirnya pemuda tersebut berusaha membantunya. Dia ambil sebuah gunting dan mulai memperlebar lubang kepompong itu. Kupu-kupu tersebut pun keluar dengan mudahnya.
Namun, apa yang terjadi? tubuh buku-buku tersebut menjadi gembung. Sayap-sayapnya pun mengaruh tak bertenaga. Pemuda tersebut tetap mengamatinya sambil berharap bahwa seiring berjalannya waktu, sayap itu akan mekar dan melebar sehingga kuat untuk mengangkat tubuhnya untuk terbang. Akan tetapi hal itu tidak pernah terjadi. Kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya dengan merangkak dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengerut. Dia tidak bisa terbang selamanya dan mati. Rupanya hikmah adanya dinding kepompong yang sulit ditembus dan perjuangan keras yang harus dilakukan kupu-kupu untuk keluar melewati lubang, kecil itu adalah cara Allah memakai cairan tubuh kupu-kupu mengalir ke dalam sayap-sayapnya sedemikian rupa sehingga dia akan siap terbang begitu bebas dari penjara kepompong. Dari kisah di atas, kita dapat belajar bahwa Allah tidak akan memberikan kita cobaan tanpa ada tujuannya. Seperti kupu-kupu yang hendak keluar dari kepompong. Allah memberikan kesulitan berupa lubang keluar yang kecil agar kupu-kupu mampu memperkuat sayapnya untuk ia gunakan terbang. Begitu pula saat Allah berikan hambatan, masalah, maupun cobaan hidup. Itulah cara Allah memaksa agar kita lebih kuat dalam mengarungi samudra kehidupan yang keras dan panjang. Agar siap menjadi yang terbaik, agar mampu menjadi orang yang bermanfaat, dan menjadi lebih terhormat seperti kupu-kupu yang indah dan bermanfaat bagi penyerbukan bunga. BIODATA PENULIS Muhammad Syahrullah. Sr, Duta Inspirasi Provinsi Sulawesi Selatan. lelaki asli keturunan Bugis Makassar yang akrab disapa Rull atau Syarh dan memiliki nama rumah Angga. Lahir di Ujung Pandang, 22 Oktober 2001. Memiliki ketertarikan terhadap dunia kepenulisan sejak duduk dibangku kelas 6 SD dan telah menulis -+ 15 Buku Antologi dan beberapa kali menjuarai Cipta Baca Puisi dan kompetisi kepenulisan sastra lainnya seperti Cipta Cerpen, Quotes, Karya Tulis Ilmiah dan Esai. Jejaknya bisa teman-teman temui di akun Instagram pribadi miliknya: @syarh.sr Makassar, 14 Februari 2022
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
Archives
May 2022
Categories |