Diceirtakan terdapat dua orang sahabat yang tengah melakukan perjalanan bersama, sebut saja mereka Budi dan Danu. Saat di perjalanan, mereka terlibat pertikaian yang membuat Danu menampar Budi. Meski tak membalas perbuatan Danu, Budi pun menulis kejahatan sahabatnya di atas pasir.
Meski terdapat pertikaian antara keduanya, tetapi kedua sahabat ini tetap melanjutkan perjalanan mereka. Sampai pada pertengahan jalan, Budi tergelincir dan masuk ke dalam sungai. Meski sempat kesal dengan sahabatnya, Danu tetap menolong Budi yang hampir tenggelam. Mendapat kebaikan dari Danu, Budi kembali menuliskan apa yang sudah terjadi padanya pada batu. Hal ini kemudian membuat Danu terheran, mengapa Budi menuliskan kejahatan sebelumnya pada pasir, sementara kebaikannya ditulis pada batu? Melihat sahabatnya kebingungan, Budi menjawab bahwa tulisan pada pasir bisa dihempaskan oleh angin. Di mana hal ini menunjukan bahwa kejahatan bisa dimaafkan. Sedangkan kebaikan diukir pada batu tidak akan mudah dihapus oleh pasir. Sama halnya dengan kebaikan yang harus selalu diingat. Adapun perumpamaan dari dongeng anak pendek di atas mengajarkan kita untuk selalu mengingat kebaikan dan memaafkan kejahatan orang lain atas dirinya. Penulis nama irwin syah putra berasal dari jambi kabupaten batang hari kecamatan batin XXIV desa jangga baru, hobi membaca, menonton, exsperimen makan, masak, setatus sekarang mahasiswa tahun ke tiga di universitas Imam Bonjol Padang dengan jurusan Tadris IPA Konsentrasi Fisika Ig : irwinsyahputra0211 Gmail : irwinsyahputra0211 Duta Inspirasi Library And LinkedIn Batch #3 Subdevisi Website
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
Archives
May 2022
Categories |