Reza Rahadian Matulessy (lahir 5 Maret 1987) adalah seorang aktor, model, dan penyanyi Indonesia keturunan Iran dan Ambon, Maluku. Ia memulai kariernya dari dunia model dengan mendapat predikat Top Guest untuk majalah Aneka Yess! di tahun 2004.Ia merupakan anak sulung dari dua bersaudara, dari pasangan Rahim yang berdarah Iran dan Pratiwi Widantini Matulessy yang berasal dari Maluku. Ia memiliki satu orang adik laki-laki bernama David Jonathan Timothee Matulessy. Nama Rahadian merupakan gabungan dari nama orang tuanya, yang berarti "anak buah hati dari Rahim dan Pratiwi", sedangkan Matulessy adalah nama keluarga dari sang ibu.
Orang tuanya telah berpisah sejak ia masih berusia enam bulan. Kendati tumbuh sejak kecil bersama ibunya yang menjadi orang tua tunggal, ia tak pernah merasa kehilangan figur seorang ayah. Sejak kecil, ia tumbuh di tengah keluarga yang menganut agama berbeda dengannya. Sang ibu yang menganut agama Kristen, selalu mengajarkan kepadanya, sekalipun ia telah berpindah ke agama Islam, untuk bersikap saling toleransi di antara umat beragama. Saat berusia 10 tahun, demi membantu keuangan keluarga, Reza pernah menawarkan jasa potong rumput keliling kompleks dengan bersepeda. Mengutip imbal jasa, Reza mematok harga tak mahal, hanya sekitar Rp15 ribu hingga Rp20 ribu saja.Reza yang sudah beranjak remaja kemudian mencoba peruntungannya di Jakarta. Reza mengawali kariernya di dunia hiburan dengan menjadi model dan mengikuti ajang pemilihan model yang diselenggarakan sebuah majalah remaja. Saat itu usia Reza menginjak 17 tahun. Beruntung, ia mendapatkan penghargaan sebagai Favorite Top Guest.Perlahan meninggalkan dunia model, Reza Rahadian kemudian mencoba dunia akting. Sejumlah judul sinetron pernah dibintanginya, antara lain Culunnya Pacarku tahun 2005. Ia juga menjajal kemampuannya menjadi presenter sebuah program infotainment di salah satu stasiun televisi swasta.Pada tahun 2009, ia bermain di film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dengan judul Perempuan Berkalung Sorban. Meskipun awalnya ia mengikuti audisi untuk karakter minor, sang sutradar memilihnya untuk memerankan peran utama yang lebih besar, yakni sebagai Samsuddin, yang berwatak kasar dan suami yang berpoligami. Oleh : Zainuddin Rahim Duta Inspirasi Sulawesi Tengah Batch 5
10 Comments
Pramoedya Ananta Toer atau yang lebih akrab disapa Pram adalah salah satu sastrawan besar yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Putra sulung dari seorang kepala sekolah Institut Budi Oetomo ini telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan dalam 41 bahasa asing.
Pram yang pernah bekerja sebagai juru ketik dan korektor di kantor berita Domei (LKBN ANTARA semasa pendudukan Jepang) memantapkan pilihannya untuk menjadi seorang penulis. Ia telah menghasilkan artikel, puisi, cerpen, dan novel sehingga melambungkan namanya sejajar dengan para sastrawan dunia. Karya Pram yang penuh dengan kritik sosial membuatnya sering keluar masuk penjara. Pram pernah ditahan selama 3 tahun pada masa kolonial dan 1 tahun pada masa orde lama. Kemudian selama orde baru ia ditahan selama 14 tahun sebagai tahanan politik tanpa proses pengadilan. Pada masa kemerdekaan Indonesia, ia mengikuti kelompok militer di Jawa dan seringkali ditempatkan di Jakarta di akhir perang kemerdekaan. Ia menulis cerpen dan buku sepanjang karier militernya dan dipenjara Belanda di Jakarta pada 1948 dan 1949. Pada 1950-an ia kemudian tinggal di Belanda sebagai bagian program pertukaran budaya, dan saat kembali ia menjadi anggota Lekra, organisasi sayap kiri di Indonesia. Beberapa karya Pram dilarang untuk dipublikasikan karena dianggap mengganggu keananan negara pada masa pemerintahan Presiden Soekarno maupun Soeharto. Misalnya pada tahun 1960-an, ia ditahan pemerintahan Soeharto karena pandangan pro-komunis Tiongkoknya. Bukunya yang berjudul Hoakiau di Indonesia dicabut dari peredaran, dan ia ditahan tanpa pengadilan di Nusakambangan di lepas pantai Jawa, dan akhirnya di pulau Buru di kawasan timur Indonesia. Meskipun demikian, Pram mendapatkan banyak penghargaan dari lembaga-lembaga di luar negeri. Potret kehidupan Pram yang dibenci di negeri sendiri tetapi dihargai dunia membuatnya tetap optimis dan tidak pernah berhenti berkarya. Ketika Pramoedya mendapatkan Ramon Magsaysay Award pada 1995, diberitakan sebanyak 26 tokoh sastra Indonesia menulis surat 'protes' ke yayasan Ramon Magsaysay. Beberapa dari tokoh-tokoh tersebut antara lain adalah Taufiq Ismail, Mochtar Lubis, dan HB Jassin. Tokoh-tokoh tersebut protes karena Pram dianggap tidak pantas untuk menerima penghargaan Ramon Magsaysay. Dalam berbagai opini-opini di media, para penandatangan petisi 26 ini merasa sebagai korban dari keadaan pra-1965. Mereka menuntut pertanggungjawaban Pram untuk mengakui dan meminta maaf akan segala peran 'tidak terpuji' pada 'masa paling gelap bagi kreativitas' pada zaman Demokrasi Terpimpin. Semenjak orde baru Pram memang tidak pernah mendapat kebebasan menyuarakan suaranya sendiri, dan telah beberapa kali dirinya diserang dan dikeroyok secara terbuka di koran. Sampai akhir hayatnya ia aktif menulis, walaupun kesehatannya telah menurun akibat usianya yang lanjut dan kegemarannya merokok. Tepatnya pada 27 April 2006 kesehatan Pram memburuk. Ia didiagnosis menderita radang paru-paru, penyakit yang selama ini tidak pernah dijangkitnya, ditambah komplikasi ginjal, jantung, dan diabetes. Upaya keluarga untuk merujuknya ke rumah sakit tidak membawa banyak hasil, malah kondisinya semakin memburuk dan akhirnya meninggal pada 30 April 2006 di Jakarta.Ol Oleh : Dimas Chairullah Duta Inspirasi Sumatera Barat Batch 5 Najwa Shihab merupakan jurnalis perempuan sekaligus pembawa acara televisi yang paling berbobot di Indonesia saat ini. Putri kedua dari mantan Menteri Agama Republik Indonesia, Quraish Shihab, ini dikenal cerdas dan lugas dalam membawakan program talkshow berjudul Najwa Shihab yang disiarkan di Metro TV sejak November 2009 hingga Agustus 2017. Setelah Najwa mundur dari MetroTV, program Mata Najwa kembali tayang di Trans TV pada 10 Januari 2018. Kala itu Najwa membawakan acara episode pertamanya itu dengan judul “Indonesia Rumah Kita”.
Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, tanggal 16 September 1977, Najwa Shihab merintis karier jurnalistiknya di RCTI. Namun, pada 2001, lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) ini pindah ke Metro TV yang dimiliki oleh politisi sekaligus pengusaha media nasional, Surya Paloh. Di Metro TV, Najwa pernah menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi Umum Metro TV. Kemudian dia mengakhiri kariernya di Metro TV pada 2017 dan bergabung dengan Trans TV. Selain itu, dia juga merupakan pendiri Narasi TV yang didirikannya pada 2018. Nama Najwa Shihab kian menjulang setelah ia meliput langsung bencana tsunami yang melanda Aceh pada 2004. Tahun berikutnya, istri dari Ibrahim Sjarief Assegaf ini mendapat penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan PWI Jakarta Raya (PWI Jaya) untuk laporan-laporannya tentang tsunami Aceh tersebut. Sejak 25 November 2009, Najwa Shihab memandu acara talkshow yang memakai namanya, yaitu Mata Najwa. Salah satu program yang menjadi unggulan Metro TV saat itu. Banyak tokoh kelas satu yang telah menjadi narasumber di program Mata Najwa, sebut saja BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jusuf Kalla, Dahlan Iskan, Basuki Tjahaja Purnama, hingga Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi, dan masih banyak lagi. Pada tanggal 8 Agustus 2017, melalui akun Twitter pribadinya @najwashihab, Najwa Shihab mengumumkan bahwa program talkshow Mata Najwa tidak akan mengudara kembali. Episode yang disebut-sebut sebagai episode live terakhir itu, yaitu yang menayangkan wawancara khusus dengan Novel Baswedan, tayang pada 26 Juli 2017. Pada akhir Desember 2018, namanya disebut sebagai salah satu calon moderator Debat Pilpres 2019. Namun, dia belum berkesempatan membawakan acara tersebut. Hal ini dikarenakan muncul juga pro dan kontra dalam penunjukkan Najwa sebagai moderator debat. Timses Prabowo-Sandiaga menilai Najwa tidak netral dan meminta KPU agar mencari figur lainnya untuk menjadi moderator debat. Oleh : Yulia Nurmasita Devi Duta Inspirasi Sulawesi Selatan Batch 5 Cinta Laura Kiehl atau biasa dipanggil Cinta Laura adalah seorang aktris, penari, model, dan penyanyi berkebangsaan Indonesia yang saat ini mulai berkarier di dunia Internasional. Dibalik layarnya seorang Cinta Laura sebagai wanita independent mampu meraih gelar kehormatan cumlaude dari Universitas Columbia, New York. Wanita cantik yang memiliki keturunan Jerman ini ternyata lahir pada 17 Agustus 1993. Setelah lama tidak kelihatan di dunia entertainment Indonesia, kini Cinta Laura mulai kembali ke Indonesia dengan memainkan film Devil on Top (2021) dan juga series Daniel & Nicolette (2022). Pada tahun 2019 Cinta Laura mendapat gelar sebagai duta anti kekerasan terhadap perempuan dan anak oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Selain itu juga, Cinta Laura aktif dalam mengajar dan relawan di beberapa yayasan/sekolah yang ada di Indonesia. Cinta Laura mampu menjadi sosok inspiratif bagi para generasi muda untuk lebih memprioritaskan pendidikan. Cinta Laura memiliki segudang prestasi yang patut diapresiasi juga dicontoh bagi kalangan generasi muda. Walaupun sebagai aktris yang bekerja di dunia entertainment, Cinta Laura tetap berpenampilan sederhana. Dalam berpakaian, Cinta Laura lebih sering mengenakan produk lokal dan tidak mementingkan gengsinya dalam bergaya. Baginya, uang yang dimiliki lebih baik digunakan untuk berbagi, atau membantu orang yang lebih membutuhkan, dibandingkan harus berfoya-foya dengan gayanya dalam berpakaian. Cinta Laura merupakan tokoh inspiratif yang tak perlu diragukan lagi. Selain cantik, berprestasi, Cinta Laura juga berpegang teguh pada prinsipnya yang mampu memancarkan aura positif buat orang lain, terutama bagi orang sekitarnya. Oleh : Andi Almirah Duta Inspirasi DKI Jakarta Batch 5 Sri Mulyani merupakan puteri Kebumen yang lahir di Tanjung Karang atau sekarang dikenal sebagai Bandar Lampung, Provinsi Lampung, pada tanggal 26 Agustus 1962. Beliau adalah anak ketujuh dari seorang dosen universitas, Prof. Satmoko dan Retno Sriningsih, keduanya berasal dari Gombong, Kebumen. Namanya bercorak bahasa Jawa dan berhuruf Sansekerta. Sri berarti sinar atau cahaya yang bersinar, yang merupakan nama yang umum bagi perempuan Jawa. Mulyani berasal dari kata mulya, juga berarti berharga. Indrawati berasal dari kata Indra dengan akhiran feminin yaitu wati.
Sri Mulyani mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Indonesia pada 1986. Beliau kemudian memperoleh gelar Master dan Doctor di bidang ekonomi dari University Illinois at Urbana-Champaign pada 1992. Tahun 2001, Beliau pergi ke Atlanta, Georgia, untuk bekerja sebagai konsultan untuk USAID (US Agency for International Development) demi tugas untuk memperkuat otonomi di Indonesia. Beliau juga mengajar dalam bidang ekonomi di Indonesia sebagai professor di Andrew Young School of Policy Studies di Georgia State University. Dari tahun 2002 sampai 2004 Beliau menjabat sebagai direktur eksekutif IMF mewakili 12 negara Asia Tenggara. Pada tahun 2004, ia ditunjuk sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani adalah orang pertama sekaligus wanita pertama Indonesia yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai dari 1 Juni 2010 hingga Beliau kembali dipanggil oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro, Beliau mulai menjabat sejak 27 Juli 2016. Pada 27 Juli 2016, Sri Mulyani dipulangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk kembali menjadi Menteri Keuangan. Kembalinya Sri Mulyani merupakan kejutan bagi banyak pihak dan dianggap sebagai salah satu langkah terbaik. Belum setahun menjabat, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia 2017 oleh majalah Finance Asia yang berkedudukan di Hong Kong. Pemberian penghargaan tersebut dinilai karena keberhasilannya mengurangi target defisit fiskal dari yang dikhawatirkan menembus angka 3 persen menjadi 2,5 persen dari PDB. Beliau juga dianggap mampu memperbaiki sistem perpajakan Indonesia lewat program pengampunan pajak (tax amnesty) yang mana realisasi pembayaran tebusannya jauh melebihi proyeksi Bank Indonesia. Di era Sri Mulyani, Pemerintah Pusat untuk pertama kalinya dalam sejarah memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun Anggaran 2016 dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sri Mulyani juga menjadi sorotan dengan berhasil menagihkan pajak perusahaan raksasa Google dan Facebook. Pada tanggal 11 Februari 2018 dalam acara World Government Summit di Uni Emirat Arab, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister Award). Penghargaan diserahkan oleh Sheikh Mohammed bin Rashid yang merupakan Wakil Presiden UAE, Perdana Menteri dan Penguasa Dubai. Pada tanggal 23 Oktober 2019, Sri Mulyani kembali dilantik dan dipercaya untuk membantu presiden Joko Widodo sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Sosok Sri Mulyani menjadi sosok inspiratif bahwa stigma mengenai wanita lemah, dibawah dan rendah sudah bisa ditinggalkan jauh-jauh. Karena pada nyatanya sudah banyak wanita hebat dengan segudang prestasi dan membawa kebermanfaatan bagi banyak orang salah satunya Ibu Sri Mulyani yang mampu menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil menduduki jabatan sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Tentulah keberhasilannya diraih berkat keyakinan, kegigihan dan kerja cerdas yang Beliau lakukan. Oleh : Anggini Sitti Nubalisha Duta Inspirasi Kepulauan Riau Batch 5 Referensi : Kompasiana.com. "Sri Mulyani Indrawati: "Saya Menang" oleh Nufransa Wira Sakti - Kompasiana.com". www.kompasiana.com. Diakses tanggal 2017-11-26.k here to edit. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
May 2024
Categories |