13/5/2024 UANG BEASISWA KIP TIDAK DIGUNAKAN SECARA SEMESTINYA OLEH MAHASISWA AKIBATNYA KULIAH TERANCAM PUTUSRead Now Pemerintah memberikan berbagai beasiswa yang dapat meringankan mahasiswa dalam menempuh perguruan tinggi. Bahkan sebagian beasiswa ditanggung full mulai dari awal hingga akhir semester. Salah satunya adalah beasiswa KIP beasiswa KIP tidak hanya menanggung biaya kuliah namun juga memberikan uang saku per semester.
Akan tetapi tidak semua mahasiswa yaqng memperoleh beasiswa ini menggunakan dana beasiswa ini dengan semestinya. Fenomena yang sering penulis jumpai adalah mahasiswa KIP kuliah menggunakan Iphone khususnya kaum wanita. Padahal notabenya mahasiswa KIP merupakan mahasiswa yang secara ekonomi kurang dan memiliki daya beli yang rendah. Namun berdasarkan observasi penulis hampir semua mahasiswi KIP kuliah menggunakan Iphone yang notabenya merupakan HP orang kaya. Hal ini menunjukkan gaya hidup mahasiswa yang tidak sesuai dengan kondisi ekonomi yang sebenarnya. Selain itu, penulis memiliki teman yang bernama Yudha. Yudha merupakan mahasiswa yang lumayan aktif dan memiliki banyak relasi di tingkat kampus. Dia merupakan mahasiswa KIP kuliah. Yudha gemar bidang enterpreneur atau bisnis. Semenjak semester 1 Yudha merasa salah jurusan sehingga dia jarang masuk kuliah namun uang KIP kuliah tetap dikirim dan dia gunakan untuk kebutuhan sehari-harinya. Yudha tidak pernah masuk kuliah lagi semenjak semester 4, dia membayar SPP namun tidak mengikuti kuliah secarara serius. IPK yang diperoleh pun sebanyak 2.00. Uang KIP kuliah yang dia peroleh dia gunakan untuk membangun gerai usaha minuman jus. Namun sayangnya usaha yang dia bangun tidak berjalan dengan mulus sehingga harus dia tutup. Sekarang Yudha telah di Drop Out dan dia melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka dan harus membayar biaya kuliahnya secara mandiri. Selain itu ada juga kenalan penulis yang bernama Marhaban. Marhaban merupakan mahaiswa beasiswa afirmasi dari Ternate. Dia memperoleh beasiswa KIPK sebanyak 6 juta per semester. Alih-alih dia menggunakan untuk kebutuhan hidupnya, dia membeli miras sebanyak 2 kotak dan uang 6 juta habis dalam 2 minggu. Miras tersebut dia munum bersama mahasiswa afirmasi yang erasal dari wilayah Timur. Sekarang beasiswa KIPK nya dicabut dikarenakan IPKnya rendah semenjak semester 4 dan dia harus menanggung biaya kuliahnya secara mandiri. Orang tua nya hanya menjual jajanan di depan sekolah yang ada di ternate. Apabila dikalkulasikan dengan SPP dan biaya hidup pendapatan orang tuanya sangat kesulitan mebiayai kuliah Marhaban. Berdasarkan kisah tersebut, semestinya kita harus bertanggung jawab atas apa yang kita peroleh. Tidak semua orang memiliki rezeki yang baik dalam memperoleh beasiswa dan bisa menempuh perguruan tinggi. Banyak orang diluar sana yang memebutuhkan beasiswa untuk menempuh perguruan tinggi namun tidak lolos dan terkendala dalam hal lain. Semoga kisah di atas dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
May 2024
Categories |