Guru merupakan pahlawan tanpa jasa, begitulah pribahasa bagi seorang tenaga pengajar yang bekerja keras untuk mendidik generasi penerus bangsa. Guru merupakan salah satu profesi muliah yang mendidik dan mencerdaskan anak bangsa sehingga mereka bisa meraih cita cita dan membangun negara. Namun di Indonesia sendiri guru tidak dipandang sebelah mata melainkan tidak dipandang sama sekali. Mengapa begitu? Hal ini dikarenakan gaji guru yang sangat sedikit dan tidak sesuai dengan tanggung jawab yang diembannya. Hal tersebut mengakibatkan sebgaian mahasiswa di Indonesia kurang berminat mengambil jurusan di bidang pendidikan sehingga mereka lebih memilih jurusan yang gaji lulusannya dijamin besar dibandingkan menjadi seorang guru. Terlebih lagi bagi mahasiswa yang terlanjur mengambil jurusan di bidang pendidikan hampir rata-rata menyatakan tidak ingin menjadi seorang guru karena gaji yang tidak sesuai.
Padahal di luar negeri, profesi guru sangatlah dimuliakan bahkan di beberapa negara seperti Finlandia dan Jepang gaji profesi guru setara dengan seorang dokter sehingga profesi guru di luar negeri jauh lebih sejahtera di bandingkan di Indonesia. Disisi lain, profesi guru selalu dikejar kerja oleh administrasi yang ribet sehingga hal tersebut mempengaruhi aktivitas mengajarnya di ruang kelas menjadi tidak optimal. Fenomena yang sering terjadi adalah banyak lulusan FKIP yang lebih memilih menjadi profesi lain dibandingkan menjadi seorang guru “ Apa saja boleh asal bukan guru” merupakan pernyataan sebagian besar mahasiswa yang berkuliah di jurusan pendidikan. Bahkan salah satu teman penulis lebih memilih menjadi seorang waitress di Café dibandingkan menjadi guru honorer di sokolah. Padahal dia merupakan lulusan FKIP dan bergelar S.Pd. Hal ini dikarenakan menjadi waitress di gaji 1,2 juta perbulan sedangkan gaji guru honorer hanya memperoleh 500k perbulan. Hal ini juga mengakibatkan banyak guru di Indonesia yang terjerat hutang dan pinjol dikarenakan gaji yang sangat minim. Disisi lain, masifnya lulusan pendidikan membuat lapangan kerja bagi lulusan pendidikan sangatlah sempit. Opsi lapangan kerja bagi guru hanyalah dua yaitu menjadi guru atau melanjutkan S2 dan menjadi dosen. Untuk menjadi seorang guru pun kita harus bersaing dengan ribuan dan jutaan lulusan pendidikan. Beberapa jurusan pendidikan seperti pendidikan fisika, kimia, dan biologi, multimedia, dan teknik, munkin bisa bekerja menjadi profesi lain. Namun jurusan seperti pendidikan olahraga, sejarah, pkn mau tidak mau harus menjadi guru atau seorang dosen. Maka dari itu, sangatlah miris apabila kita melihat kondisi guru sekarang di Indonesia. Melihat lelahnya menjadi seorang guru yang mengajar dari pagi hingga sore hari namun gaji yang diperoleh jauh dari tupoksi kerjanya membuat hal tersebut harus menjadi tanggung jawab pemerintah. Harapannya adalah pemerintah dapat lebih memperdayakan dan meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia sehingga dapat mencetak SDM yang unggul dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
May 2024
Categories |