MERASAKAN senangnya foto prewedding sementara, namun terancam masuk penjara. Tak bisa dibayangkan bahwasanya calon pengantin yang menyewa jasa wedding organizer (WO) telah memicu kebakaran di Bromo. Mereka menggunakan flare atau sering disebut suar sebagai properti pada sesi pemotretan prewedding. Namun, penggunaan flare tersebut menjadi boomerang bagi sepasang calon pengantin hingga menyebabkan kebakaran lahan di padang sabana atau Bukit Teletubbies di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur. Dikutip dari situs Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS), terdapat peraturan bahwa pengunjung Gunung Bromo dilarang membawa bahan peledak dalam bentuk apapun, termasuk pula flare atau suar.
Saat melakukan pemeriksaan di kantor polisi, kedua pasangan calon pengantin malah terlihat santai tanpa beban. Dilansir dari detikJatim, mereka mendatangi Satreskrim Polres Probolinggo pada Selasa (12/9) kemarin bersama tiga kru wedding. Lima orang tersebut hanya tertunduk dan fokus bermain handphone menunggu giliran diperiksa. Padahal mereka ini adalah dalang dalam kasus kebakaran Gunung Bromo seluas 274 hektar. Diberitakan bahwa Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo telah menetapkan tersangka yakni AWEW (41) sebagai manajer wedding organizer tindak pidana kebakaran lahan sabana dan Bukit Teletubbies Gunung Bromo. "Sudah kami siapkan pasal-pasal tuntutan untuk tersangka. Untuk ancaman hukumannya dikarenakan kealpaannya, sehingga menimbulkan kebakaran dengan maksimal 5 tahun penjara dan ada dendanya maksimal Rp 3,5 miliar," ucap David P Duarsa selaku Kepala Kejaksaan Negeri Probolinggo di Probolinggo pada hari Jumat (15/9/2023). Dari tragedi tersebut, tentu negara juga mengalami kerugian hingga miliaran. Pemadam kebakaran lahan dan hutan dengan water bombing telah dikerahkan dan menelan biaya hingga miliaran rupiah. Suharyanto selaku Kepala BNPB Letjen TNI menjelaskan bahwa biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk 1 jam water bombing menguras biaya 11.500 US Dollar atau setara dengan Rp 150 juta. Padahal water bombing dilakukan sebanyak 5 kali atau kurang lebih dua jam pada Minggu (10/9). Lalu, pada hari Senin (11/9), water bombing dilakukan sebanyak 17 kali selama lebih dari 6 jam. Dapat dijumlahkan dengan perkiraan bahwa water bombing menghabiskan dana lebih dari Rp 1,2 miliar. Mari senantiasa menaati peraturan yang ada di lingkungan bebas dan tetap menjaga kelestariannya. Dimulai dari diri sendiri dan bersama-sama mengajak orang lain, pastinya akan berdampak pada kesehatan lingkungan dan menjauhkan kita dari polusi udara hingga pemanasan global yang saat ini mulai krisis.
2 Comments
Zulfa
17/9/2023 15:24:48
Berita terhangat
Reply
Tegar
17/9/2023 17:20:47
Sangat informatif, terimakasih untuk konten yang bermanfaat dalam mengangkat isu-isu terbaru
Reply
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
May 2024
Categories |