Pada suatu hari di desa manasuka, hidup seorang nelayan bernama Romi. Kehidupan Romi sehari-hari hanyalah sebagai nelayan yang penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Romi tidak memiliki keluarga ataupun pendamping hidup. Itu dikarenakan orang-orang sekitar menganggapnya seorang yang kurang mampu, maka dari itu masyarakat setempat yang kondisinya bisa dikatakan kaya raya, sering sekali memandang rendah Romi karena kondisi ekonominya. Dengan segala kekurangan yang dimiliki Romi. Romi tidak pernah mengeluh ataupun menyesali kehidupan dia sekarang. Ia menjalani kehidupannya sendiri dengan penuh kebahagiaan walaupun kadang kala ia merasa kesepian. Dan hanya ditemani oleh seekor anjing kesayangannya bernama Bobby. Hanya merekalah yang tinggal di sebuah gubuk kecil yang masih beralaskan tanah dengan atap hanya menggunakan Jerami dan dinding dari anyaman kayu. Sehingga apabila hujan Romi dan anjingnya hanya bisa menumpang pada garase mobil tetangganya dikarenakan rumahnya pasti tergenang air yang masuk dari sela-sela atap rumahnya.
Di suatu pagi yang cerah, Romi bersama anjingnya Bobby bergegas untuk berlayar menangkap ikan di lautan lepas. Sesampai di perahunya Romi pun menyiapkan alat kebutuhannya, sedangkan Bobby hanya mengamati dari kejauhan. Rutinitas yang biasa mereka lakukan yakni Bobby dititipkan pada warung Bu Ijah yang dikenal baik hati dan gemar menolong Romi dalam keadaan susah. Bu Ijah sendiri sudah menganggap Romi anak kandungnya. Awal mereka bertemu secara kebetulan. Disaat Bu Ijah berduka dikarenakan anaknya telah meninggal terbawa arus laut dan tanpa sengaja Romi lah yang menemukan jasadnya. Di saat yang bersamaan Bu Ijah melihat wajah Romi mirip sekali seperti anaknya oleh karena itulah kedekatan mereka terjalin sampai sekarang. Romi pun berlayar ke tengah lautan. Beberapa jam telah berlalu namun tak ada seekoar ikan pun yang ada di jaringnya. Ia pun duduk termenung sambal bergumam “kemana semua ikan hari ini? Kenapa sangat sepi seperti hidupku, hmm” ditengah gumamannya itu ia pun tetap berusaha mencari ikan dengan pindah ke tempat lain yang lebih meluas. Ia pun mengulang untuk menebar jaringnya kembali. Lagi dan lagi ia harus menunggu dengan sabar sambil memakan bekal makan siangnya. Tak lama kemudian, dari kejauhan ia melihat seorang wanita duduk dengan tertunduk lemas di sebuah perahu yang mengapung sendirian di tengah lautan lepas. Romi pun terkejut sambil mendayung perahunya mendekat kearah perahu wanita tersebut lalu memanggilnya “Maaf nona, kenapa anda hanya sendirian disini ?”. Dengan wajah yang pucat dan tatapan yang sayu wanita itupun menjawab “tolong aku tuan” lalu wanita itu jatuh tak sadarkan diri. Melihat wanita tersebut pingsan Romi pun panik lalu memindahkan wanita tersebut ke perahunya. Kemudian bergegas kembali ke daratan dengan perasaan cemas melihat wanita tersebut tak sadarkan diri. Sesampainya di daratan, Romi mengangkat wanita tersebut lalu membawanya ke warung Bu Ijah agar diberikan pertolongan pertama. “Bu Ijahhh tolonglah wanita ini” teriaknya dengan keras. “astaga siapa wanita ini? wajahnya sangat cantik sekali, dimana kau menemukannya” kata Bu Ijah sambil menuntun Romi masuk kedalam kamar belakang warungnya untuk membaringkan wanita tersebut. Bu ijah pun mengoleskan minyak sembari memijat kepala dan tangan wanita itu dan Romi membantu memijat kakinya. Selang beberapa jam, wanita tersebut pun mendapatkan kesadarannya kembali. Melihat Bu Ijah dan Romi tertidur di samping kanan dan kirinya, ia pun tersentak sehingga membangunkan mereka. “Tenang nona anda aman disini” kata Bu Ijah. Wanita tersebut pun menjawab “siapa kalian? Dan kenapa aku bisa berada disini? Bukankah seharusnya aku berada di lautan lepas? Romi pun menjawab “Saya seorang nelayan nona, nama saya Romi dan ini Bu Ijah, pemilik warung ini. Saya menemukan nona terapung sendirian di atas perahu. Disaat bersamaan saya sedang mencari ikan lalu menghampirinya nona, dan tiba-tiba nona terjatuh lalu pingsan. Jikalau boleh saya mengetahui siapakah nama nona? Apakah nona tinggal disekitar sini? Agar saya bisa membantu untuk mencari keluarga nona. Wanita pun tertunduk sedih “Namaku Alana, sebenarnya aku sedang melarikan diri. Karena seseorang entah siapa telah menculikku. Lalu disaat mereka lengah, aku pun memberanikan diri terjun dari atas kapal mereka. Dan tak ku sangka ada kapal kosong mendekatiku yang hampir tenggelam. Lalu aku pun terombang-ambing tanpa makan dan minuman. Hanya berdoa agar seseorang yang baik dapat menemukanku. Aku tak menyangka aku ternyata masih hidup. Terima kasih banyak Romi dan Bu Ijah”. Akhirnya Alana pun diminta untuk tinggal sementara bersama Bu Ijah sampai keluarganya menemukan keberadaannya. Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Genap setahun Alana tinggal bersama Bu Ijah dengan perasaan bahagia dan aman. Alana sendiri sudah seperti putri kandung Bu Ijah. Begitu juga sebaliknya Alana pun menganggap Bu Ijah sebagai ibu kandungnya. Seperti hari-hari biasa, Romi pun datang bersama anjing kesayangannya Bobby untuk mencari ikan. Sesampai nya di warung Bu Ijah tanpa disadari Romi dan Alana ternyata saling memendam rasa satu sama lain. Seringnya mereka bertemu dan berbicara, membuat benih-benih cinta di antara mereka muncul yang membuat mereka merasa nyaman satu sama lain. Disisi lain Bu Ijah sendiri memiliki inisiatif untuk menjodohkan mereka. Bu Ijah pun meledek Romi sesampainya di warung “eh Romi, udah ditunggu sana, sama calon istrinya hahaha…” ledek Bu Ijah dengan tertawa lepas. “apaan si bu, jangan begitu dong “saut Romi dengan malu-malu. Romi pun menghampiri Alana yang duduk di pinggiran pantai. “ekhem, sendirian aja neng” ledek Romi. “ish apaan si kamu” saut Alana. Mereka pun duduk berdua dipinggiran pantai sambil menyiapkan peralatan untuk mencari ikan. “Al ikut mencari ikan bersamaku yuk” ajak Romi. “wah ayooo!!! sepertinya terlihat menyenangkan!” saut Alana. Mereka pun bergegas berangkat untuk mencari ikan. Sesampainya di tengah lautan, Romi memberanikan dirinya untuk mengungkapkan perasaan yang selama ini ia pendam dihadapan Alana. “Al, aku ingin jujur, tapi jikalau kamu keberatan tidak usah dijawab iya hehe” kata Romi dengan ragu. “ada apa Rom? Apakah kamu sedang ada masalah? Alana pun memasang wajah serius menatap Romi. “jadi begini, aku sebenarnya susah untuk menyukai wanita, tetapi saat melihatmu dan berbicara denganmu , semakin dekat semakin aku merasa nyaman denganmu. Apakah kamu mau menjadi pendamping hidupku?” dengan suara yang gugup Romi pun melamar Alana tepat di atas perahunya. Alana pun terdiam sejenak. Lalu tersenyum sambil berkata “Ini yang aku tunggu-tunggu, aku pun memiliki perasaan yang sama seperti mu. Akan tetapi apakah kamu siap menerima satu syarat agar aku bisa menjadi pendampingmu?”. Romi pun terkejut mendengar kata Alana tentang satu syarat itu. “Apa syaratnya? Aku siap melakukan apapun demi mendapatkan dirimu”kata Romi dengan tegas untuk menunjukan keseriusannya. “Sebelumnya, aku akan menunjukkan kepadamu, siapakah aku sebenarnya. Kamu adalah lelaki pertama yang tidak pernah menanyakan asal usulku dari awal kita bertemu sampai saat ini. Dan kamulah lelaki yang berhasil membuatku jatuh cinta dari ribuan lelaki yang mencoba melamarku” saut Alana dengan tatapan penuh rahasia. Romi adalah orang yang setia dan ia telah berjanji dengan dirinya dan Bu Ijah jika suatu saat nanti dia menyukai perempuan yang tidak pernah mengeluh melihat kondisinya dan menerima segala kekurangan yang dimilikinya maka ia akan melamarnya. Dia percaya bahwa garis kehidupannya akan berubah ketika ia serius menjalani hubungan tanpa penghianatan. “lantas apa yang ingin kamu katakan Al?” Romi pun menatap Alana dengan raut wajah serius. “sekarang tutup matamu, dan peganglah tanganku, janganlah kamu mengeluarkan suara sedikitpun jika telah melihat apa yang terjadi”. Jawab Alana dengan penuh keberanian. Romi pun mengikuti perintah Alana dan tanpa disangka yang dia lihat. Ternyata Alana adalah seorang putri dari kerajaan langit. Dimana dia di culik oleh seorang pangeran yang akan dijodohkan dengannya. Alana bersikeras menolak perjodohan itu. Tanpa disangka pada malam hari. Disaat Alana tertidur, dia dibekap dengan ramuan ajaib sehingga dia tak sadarkan diri. Setelah sadar Alana mendapatkan dirinya telah dibawa oleh pangeran. Dengan melakukan segala cara, Alana berhasil kabur dari jeratan pangeran. Lalu terjatuh diatas perahu kecil yang membawanya terombang-ambing di lautan. Setelah melihat semuanya itu Romi pun bertanya dengan tenang “bagaimanakah aku bisa mengembalikan dirimu?”. Alana menatap Romi dengan tatapan penuh harapan “jika kamu bisa menemukan sesuatu yang telah hilang dariku, maka secara langsung kamu akan berada dikerajaanku”. Romi pun terdiam beberapa saat. Entah darimana asalnya, dia menyadari suatu hal. “Aku telah menemukan apa yang hilang dari dirimu”. Jawab nya dengan tegas. “Ingat kesempatan menjawabmu hanya sekali saja. Jika kau salah maka duniamu akan hancur sekejap mata” kata Alana. Ternyata itulah syarat yang dia maksudkan. “Kamu telah kehilangan perasaan cinta itu sendiri. dan kepercayaan kepada seseorang. Maka ditengah lautan lepas ini aku bersumpah akan mencintaimu dan menjagamu tanpa penghiatan sedikit pun” Romi bersumpah dengan kesungguhan hati sampai angin pun berhembus dengan hebat seolah menjadi saksi kesungguhan sumpah Romi. Alana pun terpesona karena keberanian Romi yang bersumpah di hadapannya. Alana pun memeluk Romi, entah kapan dan bagaimana jalannya mereka tiba di sebuah kerajaan megah tempat putri Alana tinggal. Mereka pun hidup Bahagia dan menggelar pesta pernikahan dengan megah. Bu ijah dan Bobby anjingnya pun secara tiba-tiba telah ada dikerajaan dan turut bersuka cita atas kebahagiaan mereka. Ditulis Oleh : Komang Ayu Budi Suardini
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |