“Aku lupa mengerjakan PR” , kejutku dan langsung bangun di pagi itu. Jam menunjukkan pukul lima pagi, aku sangat lega karena masih ada waktu yang cukup untuk mengerjakan PR sebelum berangkat sekolah, terlebih jarak rumahku dengan sekolah hanya 5 menit dengan sepeda. Aku mengerjakan PR dan bergegas menyiapakn buku untuk sekolah hari ini, aku selalu sarapan kali ini aku sarapan dengan sayur sop dengan ayam goreng lantas berangkas sekolah.
“Hai, kenalin aku Gama Ratih Utari, bisa dipanggil Gama” perkanalanku didepan kelas sewaktu SD. Kalian juga bisa panggil aku Gama yah. Tahun ini aku baru aja naik kelas enam SD, nilai ujian kenaikan kelas kemarin cukup bagus dan cukup memuaskan ada satu mata pelajaran aku mendapatkan nilai 100 dan rata-ratanya mencapai 90. Selama SD dari kelas satu sampai kelas enam ada beberapa ekstrakurikuler yang aku dan temen-temen aku ikuti seperti Pramuka wajib, tari , komputer, jemparingan dan taekwondo. Aku paling suka sama ekstrakurikuler taekwondo selain pakai seragam khusus yang putih-putih itu,aku juga suka karena dilaksanakan di hari Minggu pagi. Nggak kerasa udah mau ujian nasional aja bulan depan, waktu aku masih SD namanya ujian nasional kalau sekarang masih sama nggak?. Akhirnnya lulus juga dengan nilai yang memuaskan. Aku dan ayahku dateng ke sebuah SMP yang bisa dibilang favorit, disitu aku takut banget bakal ditolak dannnn...... aku keterima yeyyyy!!!. SMP buat aku kerasa cepet banget meskipun tiga tahun yang aku alami nggak seterusnya baik dan berjalan dengan lancar. Dan dicerita ini aku akan banyak bercerita dimasa – masa SMP ku. Hari pertama, aku berangkat sekolah naik sepeda sekitar 30 menit dengan seragam SD walaupun udah SMP wkwkwk. Aku dapet rombel kelas 7E, katanya guru-guru sih kelasku banyak yang pinter-pinter. Disekolahku ada MOS Masa Orientasi Sekolah selama satu minggu dan ada kegiatan kunjungan Museum, kebetulan dikeasku ada beberapa temen yang aku udah kenal,jadi enak buat ngobrol dan kenalan ke yang lain. Masalah dateng, sebenarnya bukan masalah sih tapi aku anggep ini masalah. Jadi ada suatu hari buat menentukan pengurus kelas dan siapa aja boleh nyalonin sebanyak empat orang. “Gama bu gama mau bu” temenku teriak gitu. Akhirnya kandidatnya udah ada dan sekarang waktunya Voting. Entah mau seneng apa sedih sih ya, namaku paling banyak dipilih dan jadi ketua kelas semua anggota juga setuju – setuju aja waktu itu, waktu itu yahhh. Hari ganti minggu hingga satu semester udah jalan, sering banget keluar kelas buat rapat ketua kelas membahas acara yang bakal diadain sekolah dan sebagainya. Funfact , jujur ini adalah asal mula semua kekacauan terjadi. Temen – temen sekelas pada tahu kalau aku yang paling muda dikelas, masih mending ya kalau beda bulan lah aku beda tahun wkwk tapi buat aku gapapa. Baru di awal-awal nih , temen-temen udah pada ngeyel dibilangin nggak mau diberi arahan dan nggak mau diajak kerjasama, karena mereka tahu kalau aku paling kecil dikelas jadi berani mebantah. Satu semester hancur karena aku yang jadi ketua kelas, banyak lomba-lomba yang gagal. Sebenarnya sebelumnya aku udah coba bicara sama guru walikelas aku terkait masalah dan kendala yang aku alami, tapi beliau menyarankan buat aku jangan mundur. Tapi jujur aku udah capek banget setiap ada aja yang keliru pada bilang “ganti aja ketuanya, dasar ketua ga becus” rasanya tuh sakit, aku udah berjuang keras buat kelas, tapi nggak semua anggota kelas mau bekerja sama buat kelas. Semester dua, dengan berat hati guru aku mengganti ketua kelas kepada temenku. Semua berjalan lancar dan lebih baik kecuali aku. Aku selalu diejek dan diremehkan dikelas meskipun temen yang awalnya deket,sekarang mereka milih buat jauh dan tinggal aku sendiri. Tak jarang aku juga dibentak “ngapain liat-liat! HEH!!” jujur sakit banget tapi sekarang aku udah bisa ikhlas dan let it go, biarin buat yang udah kejadian ya yaudah. Dikelas delapan aku ada temen sekelas yang mau duduk sebangku, menurt aku dia unik dia punya suatu energi yang semua orang ngga punya. Ternyata dia beda dari yang lain dan itu juga yang ngebuat dia mau stay sama aku sampai kelas sembilan. Dikelas delapan aku dipanggil ke ruang guru sama salah satu guru disekolah. Beliau menyampaikan buat aku ikut lomba debat mewakili sekolah. Beliau percaya sama aku karena pola pikir yang aku punya dan pertanyaan-pertanyaan yang sering aku tanyakan selama pembelajaran. Aku mengiyakan ajakan guru aku dan latihan diadakan selama kurang lebih tiga bulan dengan topik yang sudah ditentukan. Waktunya lomba, jujur aku nggak berekspektasi tinggi buat timku meskipun aku dan kedua anggota tim udah latihan semaksimal mungkin. Semua berjalan dengan lancar dan tiba pengumuman pemenang lomba, nggak nyangka timku dapat juara tiga seneng banget. Guru pembimbing juga ngasih tau bakal ada lomba lagi tapi sayangnya nggak bisa terlaksana karena banyak kendala dari pihak pelaksana lomba. Aku sekarang udah kelas sembilan, aku udah mundur buat ikut lomba lagi karena mau menyiapkan ujian sekolah dan ujian nasional. Aku lebih milih buat fokus ke ujian daripada lomba dikelas sembilan karena aku udah ngincer sekolah favorit dikota. Biasanya sepulang sekolah aku belajar buat ujian dari jam tiga sampai jam sepuluh malam disesuaikan sama kesibukan ditiap harinya. Pengumuman nilai ujian sekolah alhamdulillah sangat memuaskan dan aku optimis buat masuk ke sekolah favorit dikota selain karena sekolah yang aku incar punya kualitas yang lebih bagus, aku juga mau menjauh dari temen-temen SMPku. Aku nggak mau satu sekolah lagi sama mereka dan membiarkan mereka melakukan hal yang sama ketika di SMP. Akhirnya aku tetep ambil sekolah itu dan keterima. Di SMA aku banyak ikut organisasi dan ekstrakurikuler bahkan beberapakali ikut lomba di sekolah maupun luar sekolah. Dari kelas sepuluh aku udah jadi pengurus dibeberapa organisasi dan ikut mencalonkan diri enjadi OSIS tapi belum lolos. Banyak up and down semasa SMA tapi itu malah bikin aku semangat buat sekolah dan berorganisasi. Terlebih semua temen adalah temen baru jadi aku lebih bisa mengendalikan diri buat jaga sikap kesiapapun. Aku punya banyak temen di SMA, sampai sampai kadang lupa namanya. Menurut aku semuanya baik-baik banget dan punya solidaritas yang tinggi. Sampai tiga tahun aja nggak kerasa. Selain aktif berorganisasi dan ektrakurikuler aku juga tetep memperhatikan akademik sehingga aku bisa masuk siswa eligible di SMA buat lanjut ke Perguruan Tinggi melalui jalur SNMPTN. Tapi aku nggak cuma ngandelin di SNM aku juga belajar buat SBM, keliatan banget aku berjuang buat salah satu PTN ternama di Jogja. Bener-bener rasanya capek tapi aku yakin ini jalan yang bener buat aku melangkah. “Gama kamu lolos!!! Gamaaaaa!!!” teriak temen-temen ku saat melihat pengumuman karena aku nggak berani liat. Aku lolos dipilihan pertama jurusan Hukum di salah satu kampus ternama di Jogja. Aku puas banget sama semua yang terjadi selama di SMA dari akademik, non-akademik sampai lolos di kampus inceranku. Sekarang aku masih berstatus mahasiswa semester enam di kampusku. Selain belajar aku juga tetap aktif di beberapa organisasi kampus dan aktif menjadi speaker dan moderator di beberapa webinar yang diselenggarakan online maupun offline. Aku juga dapet beasiswa untuk membayar kuliahku selama lima semester kemarin. Disemester enam ini aku udah bisa membiayai uang sekolah adekku dan membelikan barang barang yang papa mama butuh. Dari webinar pertama hingga webinar yang baru aja aku isi aku selalu menyempatkan buat berinteraksi dengan para audience dengan tanya tanya nama, sekarang kesibukannya apa dan asalnya dari mana karena emang aku merantau buat kuliah di Jogja. Aku juga sempetin buat tanya motto hidup nya dan sebagainya, tentunya aku juga ngasih tau dan menjelaskan my life motto dong “ life motto aku melangkah itu nggak harus tau jalan, tapi untuk bisa melangkah pasti butuh suatu alasan untuk tetap melangkah hingga tujuan”. Dengan tak sadar ternyata motto hidup aku ini jadi suatu alasan buat aku nggak nyerah meskipun banyak kendala yang aku alami. Melangkah itu nggak harus tau jalan, tapi untuk bisa melangkah pasti butuh suatu alasan untuk tetap melangkah hingga tujuan, dan sekarang aku telah sampai di tempat tujuan yang awalnya aku nggak tau harus melangkah kemana.. Ditulis oleh : Isma Novalinda (D.I. YOGYAKARTA)
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |