Di Suatu daerah tepatnya Desa Sengkuang Harapan Baru, Kecamatan Air Upas yang jauh dari kehidupan yang mewah dan jauh dari kata kehidupan modern hiduplah sebuah keluarga yang sederhana.Keluarga ini terdiri dari Ibu dan dua anak laki-laki serta satu anak perempuan, anak pertama Bernama Sinta, anak yang kedua Bernama Leon serta anak ketiga Bernama Joel, Ayah mereka telah meninggal dunia karena sakit, sehingga ibu merekalah yang merawat dan membesarkan mereka. Suatu hari sang Ibu jatuh sakit dan anak-anaknya bingung karena mereka tidak tahu harus berbuat apa dikarenakan kekurangannya pengetahuan mereka.
Setelah beberapa hari sang ibu sudah mulai sehat kembali saat malam hari Ketika makan malam anak laki-laki yang kedua memberanikan diri berbicara kalau ia ingin sekolah tinggi agar kelak ia bisa membawa ibu berobat ke Kota. Leon : “Mak sebentar lagi aku udah lulus SMA aku mau lanjutin ke perguruan tinggi” Ibu : “Nak kondisi keluarga kita tidak Memungkinkan untuk itu,sebaiknya kamu yang rajin Bekerja di kebun biar bisa hidup” Leon :”Mak semisal aku sekolah tinggi aku bisa bawa mak berobat,agar cepat sembuh dan Mengelola semua kebun yang kita punya dengan pengetahuan yang aku punya” Sinta : “Aku dukung kamu dek, biar kakak yang rawat mak disini” Joel :”Lalu biayanya dapat dari mana kan aku juga udah mau kelas 7 SMP aku juga mau Sekolah menjadi Sarjana” Leon :”Bagus dek kalau kamu ada niatan seperti itu,kamu kan masih SMP masih gratis Sekolahnya,kan di sekolah Negeri juga, abg bakalalan kerja part time sambil kuliah, semisal abang udah lulus abang yang bakal Biayai semua keperluan sekolahmu.” Ibu :”Leon kamu yakin sama kemauan mu itu nak?” Leon :”Leon udah yakin mak meskipun berat harus jauh dari kalian semua leon punya banyak Mimpi untuk keluarga kecil kita,Leon mau banggakan Mak dan berbakti kepada Mak” Ibu : “ Baiklah Nak kalau itu sudah menjadi keputusan dan keinginan mu, mengenai biaya Kalian tidak perlu khawatir kita masih punya beberapa bidang tanah untuk dijual Untuk biaya kuliah mu” Hari yang ditunggu telah tiba Leon telah lulus dari bangku SMA dan akan melanjutkan Pendidikannya ke perguruan tinggi, Leon mengurus sendiri segala keperluan dan ketentuan serta syarat masuk perguruan tinggi, Leon diterima di perguruan tinggi swasta di Pontianak yang merupakan ibu kota Kalimantan Barat,dikarenakan biaya kuliah yang mahal Leon terpaksa kuliah menjadi seorang guru. Leon pun berpamitan dengan keluarganya. Leon :”Mak Leon sayang Mak, jaga Kesehatan ya disini Mak Leon mau pergi`” Ibu : “Iya nak kamu hati-hati dijalan, hati-hati disana jangan ikut pergaulan yang tidak sehat Mak bakal selalu doakan kamu dari sini,sering-sering kasih kabar ya nak biar mak tidak khawatir sama kamu” Leon : “Baik Mak, kak Leon pamit ya jaga Emak kita ya kak” Sinta : “Iya dek tanpa kamu suruh juga Emak bakal aku jaga kamu gak usah khawatir Urusan Mak disini biar aku yang jaga,kamu hati-hati disana belajar yang benar Jangan buat malu hehehe” Leon : “Baiklah kak,untuk Joel adik indah yang dimanja terus abang pamit dulu ya, Kamu belajar yang benar biar bisa susul abangmu yang keren ini jangan bandel- bandel bantu kakak tuh” Joel : “Eleh keren darimana buktiin dulu baru bisa dibilang keren. Sejak kapan aku bandel Yang ada abang itu yang suka iri sama aku lalu cari masalah sama aku, Bagus deh Abang pergi biar tentram hidupku heheheh hati-hati ya abangku sayang disana” Leon : “Emang ya kamu itu joel tukang masalah, aku berangkat dulu ya semua nya jaga diri Kalian disini doain aku biar sukses” Leon pun pergi meskipun berat bagi nya meninggalkan keluarga kecilnya dikampung.sejak kepergian Leon,ibu nya merasa ada yang kurang dalam hidupnya di masa usianya yang masuk 45 tahun , begitupula dengan Sinta kakaknya Leon sangat merindukan Leon dan Adiknya Joel juga merasa sangat merindukan abangnya yang sudah lama tidak balik kampung. Selama Leon berkuliah sekalipun ia tidak pernah balik kampung dikarenakan saat berkuliah ia harus bekerja agar bisa meringankan beban ibunya bahkan waktu libur pun ia gunakan bekerja sebagai pengajar les privat berbahasa inggris. Leon terdiam dan merenung di perpustakaan tiba-tiba temannya yang Bernama Lisa yang merupakan teman pertama leon saat pertama kali datang ke tanah perantauan, Lisa menghampirinya dan bertanya kepada leon : Lisa :” Durrr haaa!!!!!” Leon :”Lisaaaaaa!! kaget gue kayak hantu aja kamu” Lisa :”Ya maaf, lagian kamu juga aneh lagi mikirin apa? sampai-sampai kedatanganku tak kau sadari?” Leon :”hmmm gak lagi mikirin apa” Leon sengaja tidak memberitahu temannya itu padahal sedang memikirkan keluarganya yang jauh darinya dan memikirkan Ketika ia lulus apakah ia bisa menjadi tulang punggung keluarganya dan ia mengkhawatirkan keadaan ibunya yang makin hari semakin menua. Lisa :”gak usah bohong loe leon cerita aja kalau ada masalah gak baik dipendam tau” Leon :”Beneran gak ada apa-apa kok santai aja” Lisa :”apa kamu lagi mikirin tugas akhir ya?” Leon :”iya” Lisa : “Kamu kan pintar leon pasti bakal lulus dengan nilai yang memuaskan gak usah terlalu Dipikirin” Leon :”iya tuan putri Lisa yang bawel” Lisa :”hehehe” Hari kelulusan Leon pun telah tiba, keluarga nya tidak bisa datang dikarenakan masih kesulitan dalam biaya jika harus berangkat untuk menghadiri kelulusan leon. Leon hanya sendirian Ketika hari kelulusannya. Leon telah lulus dan balik ke kampung dan meminta izin untuk bekerja di kota kepada ibunya dan keluarga kecil tercintanya. Sesampai nya Leon di kampung ia disambut dengan pelukan hangat dari keluarga kecilnya yang sangat ia rindukan. Leon mendapat tawaran pekerjaan didesa yang tak jauh dari kampungnya tetapi leon menolak dikarenakan ia mau bekerja dikota lain untuk menambah pengalamanya. Ibu dan keluarganya selalu mendukung semua keputusan yang dipilih Leon. Selama tiga bulan di kampung waktunya pun tiba leon harus pergi ke kota dan bekerja disalah satu sekolah milik swasta di Singkawang. Selama 3 tahun leon bekerja di singkawang ia memiliki pikiran untuk bekerja di luar kota tepatnya bekerja di Australia, lalu Leon mengambil cuti satu bulan untuk kembali ke kampung untuk menyampaikan keinginannya tersebut. Cuti Leon diterima dan ia sudah di kampung. Saat sore hari Ketika suasana sedang indah dan cerah keluarga kecil leon sedang berkumpul dan saling bercerita saat itulah leon menyampaikan keinginanya itu. Leon :”Mak leon ada keinginan lain” Ketika leon berkata seperti itu adiknya Joel langsung dengan spontan menjawab Joel :” Jangan aneh-aneh lagi bang Mak kita sudah semakin tua aku udah SMA sekarang Sebentar lagi bakal kuliah nanti abang yang biayain aku kan udah janji waktu itu Aku masih ingat kok.” Ibu :”Joel gak boleh ngomong gitu, kamu ada kaingin apa Leon?” Leon :”Tenang aja dek gak bakalan abang biarin kamu apalagi sampai gak kuliah. Jadi leon mau bekerja di luar negeri” Semuanya tercengang mendengar perkataan leon yang ingin bekerja di luar negeri,Sinta kakaknya Leon langsung batuk dan sedikit tertawa sambil berkata: Sinta :”Kamu kelamaan hidup dikota sih jadinya ngomong ngawur emang kamu bisa kerja Di Luar negeri? lebih baik kerja didalam negeri aja biar gak jauh-jauh dari kami kalau libur bisa balik kampung” Ibu :”iya nak benar kata kakakmu syukur-syukur kamu masih mudah mendapatkan Pekerjaan didalam negeri.” Joel :”Tapi sepengetahuan ku mak begron bang leon Bahasa inggris sepertinya ia bisa Bekerja di luar negeri dan gajih di sana besar.” Leon :”Pintar kamu dek gak sia-sia kamu sekolah. Benar mak,kak apa yang dibilang sama Joel. Leon juga selama bekerja di Singkawang mempelajari agar bisa keterima Bekerja di luar negeri tapi leon mau bekerja di luar negeri bukan semata-mata karena Gajih kerja yang besar tetapi menambah pengalaman juga.” Joel :”Semisal abang bekerja diluar negeri biaya kuliahku juga bakal terjamin Aku dukung loe kali ini bang” Ibu :”Lalu apa yang bisa ibu bantu untuk mewujudkan keinginan mu itu?” Leon terdiam dan kebingungan menjawab pertanyaan ibunya dikarenakan agar bisa bekerja di luar negeri ia harus punya uang tabungan minimal 50 juta sebagai jaminan bahwa ia mampu bekerja diluar negeri sementara ia hanya punya 7 juta ditabungannya. Loen pun dengan berat hati mengatakan persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa bekerja diluar negeri. Leon :”Aku bisa-bisa saja bekerja diluar negeri asalkan punya uang tabungan sebesar 50 juta Sebagai jaminan” Sinta :”Apa 50 juta dapat dari mana dek uang segitu banyak?” Leon :”Tenang aja kak 50 juta itu Cuma jaminan kok bakal masuk ke tabunganku bukan Untuk orang lainz Joel :”Masalahnya dapat uang segitu banyak dari mana? Jual tanah lagi?” Semua terdiam dan memandang ke arah Ibu mereka berharap bisa memberikan solusi atau menolak keinginan Leon. Ibu :”Selama ini keinginanmu selalu ibu dukung tapi untuk kali ini ibu sangat Keberatan Leon” Leon terdiam dan masih berharap mimpinya itu bisa terwujud pembicaraan mereka pun mengenai keinginan Leon pun sampai disitu dan mereka bersiap untuk menyambut datangnya malam. Di Malam hari Leon tidur bersama adiknya joel dan bercerita mengenai keinginannya yang begitu besar agar bisa bekerja di luar negeri dan berdoa bersama agar mimpinya bisa terwujud dan diberikan jalan keluar. Ternyata obrolan mereka didengar oleh ibunya. Keesokan harinya saat makan siang ibunya Leon membuka pembicaraan mengenai keinginan Leon yang tidak mendapat izin darinya: Ibu :”Leon jangan putus asa ibu bakal restui kamu dan bantu kamu nak agar bisa Bekerja di luar negeri” Leon :”Benarkah mak, bagaimana mak caranya?” Sinta dan Joel tersenyum melihat Leon yang begitu semangat dan antusias mendengar tanggapan Leon. Ibu :”Ibu ada teman di kampung sebelah yang mungkin bisa membantu mu nak Tapi dalam 6 bulan kamu harus bisa mengembalikan uang mereka nak Jika tidak maka 3 bidang tanah kita akan melayang dan kita tidak punya apa- Apa lagi nak” Leon :”Leon berjanji mak dihadapan mak, kak Sinta dan Joel dalam 4 bulan uang 50 juta itu Akan Leon lunasi” Sinta dan Joel hanya terdiam dan mematuhi semua keputusan yang dibuat ibu mereka dan hanya bisa mendukung dan berdoa agar Leon sukses dan membuat ibu mereka bangga. Ibu :”Baiklah nak ibu pegang kata-katamu, besok kamu ikut ibu untuk bertemu teman ibu” Leon :”Baik Mak” Keesokan harinya Leon dan Ibunya pergi untuk menemui orang yang akan meminjamkan uang yang begitu besar bagi keluarga Leon. Teman ibunya leon meminjamkan uang tersebut dan memberi kelonggaran yang tadinya 6 bulan menjadi satu tahun karena bagi teman ibu leon 50 juta hal yang mudah jika Leon bisa bekerja di luar negeri dan ia hanya membantu agar leon tidak keberatan mengenai waktu pelunasan yang diberikan. Setelah mendapatkan pinjaman dari teman ibunya keesokan harinya leon langsung berpamitan ke kota untuk mengurus semua persyaratan tanpa menunda waktu. Setelah menunggu satu bulan Leon berhasil lulus dalam seleksi tersebut dari berjuta-juta orang di Indonesia yang mengikuti seleksi tersebut. Leon hanya sendiri dalam mengurus dan mengikuti seleksi tersebut. Leon kembali ke kampung dan menyampaikan berita baik ini kepada keluarganya yang tercinta yang selalu mendukung dan memberikan semangat dan doa selama ini sekaligus untuk berpamitan untuk pergi ke Australia. Ibu dan keluarga kecilnya senang dan bangga dengan kabar baik yang dibawa Leon dan bertanya kepada leon: Ibu :”Kamu kerja apa disana nak ?” Leon :”Untuk sementara Leon bekerja disektor pertanian belum tau dibagian apa sampai Di Australia baru diberitahu mak” Sinta :”Wahhh !!! yang bakal bekerja diluar negeri jangan lupa sama janjimu ya” Joel :”Iya nih awas sampai lupa jadi batu abang kayak malin kundang” Leon :”santai aja gak bakal lupa kok, kalian jaga mak aja disini biar janji-janjiku kutepati” Sinta :”itu udah pasti sudah kewajiban jaga Mak mah” Setelah satu minggu leon di kampung saatnya ia berpamitan untuk pergi ke Australia serta minta doa restu dari keluarga sederhana tercintanya. Ibu :”Jaga diri disana hati-hati dijalan nak semoga Tuhan melancarkan semuanya” Leon :”Terimaksih kasih mak buat segalanya, Mak jaga Kesehatan disini ya” Joel :”Makasihnya Cuma buat Mak aja!!! Sama aku sama kakak gak bilang makasih” Sinta :”Joel kebiasaan ya kamu gak boleh ngomong gitu, kamu hati-hati disana ya Mak kakak yang akan jaga” Leon :”Iya adikku tersayang Terimakasih banyak juga kakak tercinta terimakasih Dukungan serta doanya,kalian juga jaga diri disini jaga Kesehatan juga” Joel :”Nah gitu dong, abang hati-hati ya disana semoga sukses” Leon pun berangkat dan pergi. Tidak lama baginya dalam 4 bulan ia sudah bisa mengembalikan uang yang pernah dipinjamnya bahkan memberikan lebihan sebagai ucapan terimakasih karena telah membantunya dalam mewujudkan keinginannya. Setahun sudah leon bekerja di Australia ia sudah bisa membiayai segala keperluan adiknya yang telah kuliah memasuki semester pertama serta memenuhi kebutuhan kakak dan ibunya di kampung dan menjadi orang pertama di kampungnya yang berhasil menempuh Pendidikan tinggi serta bekerja di Luar negeri. Ditulis oleh : Ninjo (KALIMANTAN BARAT)
1 Comment
Nurul Hikma
20/12/2022 11:54:43
Karyanya keren kak
Reply
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |