oleh: nurfadillahDi suatu nan lampau, hiduplah sebuah keluarga yang sangat miskin di dekat sebuah pantai. Keluarga itu terdiri dari ayah, ibu dan dua anaknya yang masih kecil. Hampir setiap hari satu keluarga hanya memakan umbi-umbian, karena hanya itu yang mereka punya.
Sang ayah setiap hari bekerja di ladang kecil, tidak jauh dari rumahnya. Suatu hari ketika laut ombaknya sedikit tenang , sang ayah berhasil mendapatkan ikan yang besar. Sekeluarga itu pun menikmati bikan laut yang besar itu, si sulung dan si bungsu makan dengan lahapnya. Mereka berdua sangat senang bisa memakan ikan, setelah sekian lama yang hanya makan umbi-umbian. Beberapa hari kemudian, persediaan ikan pun mulai menipis. "Bu, hari ini aku akan ke ladang untuk mengambil umbi-umbian dan sekalian aku akan ke laut untuk mencari ikan. Jangan lupa ya sisakan seekor ikan untuk makan siang ku nanti," ucap ayah. Sepeninggal ayahnya, si bungsu ternyata merengek-rengek minta makan ikan. "Bu, aku lapar sekali, aku ingin makan ikan itu," ucap si bungsu kepada ibunya. Sang ibu pun menjawab,"Makanlah, tapi sisakan seekor untuk ayahmu ya." Ketika bungsu makan ikan itu, Si sulung menghampiri ibunya. "Bu aku juga mau makan ikan," ucap si sulung. Ibunya menjawab,"Makanlah tapi sisa kan seekor untuk ayahmu." Ketika anak-anaknya sedang makan, sang ibu pergi mencuci pakaian di belakang rumah. Sepertinya si sulung dan si bungsu memang sangat menyukai ikan. Mereka pun lupa pesan dari ibunya untuk menyisakan seekor ikan. Selesai mencuci, sang ibu kembali masuk kedalam rumah. Namun alangkah terkejutnya dia, "Nak kenapa ikannya kalian habiskan? Bukan kah ibu sudah bilang untuk menyisakan seekor untuk ayah kalian,"ucap sang ibu. "Maaf ibu, soalnya ikannya enak sekali, kata si sulung."Ya sudahlah, biar nanti ibu yang menjelaskan ke ayah kalian," kata sang ibu. Ketika hari sudah menjelang siang, sang ayah pun pulang kerumahnya. "Bu ternyata ladang kita diserang oleh hama tikus, semua umbi-umbian habis sedangkan di laut ombak sedang besar sekali sehingga aku tidak mendapatkan ikan sama sekali," ucap sang ayah. "Hei kenapa kamu diam saja?Seperti orang bingung, sekarang ambilkan makan siang untukku. Aku lapar sekali" tambah ucapnya. "Bang, anak-anak tadi sangat lapar. Mereka memakan ikan itu," jawab sang ibu."Tapi masih ada seekor kan? Cepat ambilkan ,aku lapar sekali."kata si ayah. "Semua ikan habis dimakan anak-anak,"ucap ibu sambil ketakutan."Apa??? Dasar kamu tidak bisa dipercaya, bukankah aku sudah berpesan kepadamu," ucap ayah dengan marah. "Iya bang, tapi anak-anak kita sangat lapar,"jawab ibu. "Ahhh... jangan banyak alasan pasti kamu juga ikut makan kan hingga habis tak tersisa,"ucap sang ayah. Malam harinya ibu dan dua anak itu makan dengan umbi-umbian, ayahnya pergi keluar rumah karena masih marah."Maaf kan kami bu, karena kami ibu dimarahi ayah," ucap anak-anak."Sudahlah makanlah umbi-umbi itu, besok ayah pasti sudah tidak marah lagi," jawab ibu. Pagi harinya ketika langit masih sedikit gelap, sang ibu saat itu memandangi kedua anaknya. Terbesit rasa kasihan melihat kedua anaknya yang masih kecil. Diam-diam sang ibu melangkah kan kakinya menuju laut. Sulung dan bungsu yang tidak melihat ibunya pun bertanya kepada ayahnya. "Ayah, ibu dimana?" kata si sulung. "Mungkin ke laut mencari ikan untuk kalian,"jawab ayah dengan keadaan yang masih marah. Sulung dan bungsu pun segera pergi ke laut untuk mencari ibunya. "Ibu, ibu, ibu dimana? Kami sangat lapar sekali,"kata anak-anaknya. Tidak lama kemudian, sulung dan bungsu melihat ibunya datang."Ibu kenapa ada didalam air?"tanya si sulung."Ibu mencari ikan nak, untuk kalian. Nah bawalah pulang ikan ini, kalian sudah lapar kan?"ucap sang ibu."Tapi kenapa ibu tidak ikut pulang?" tanya si anak. "Kalian pulang lah terlebih dahulu nanti ibu menyusul,"jawab sang ibu. Sesampainya dirumah, sulung memulai memasak ikan-ikan tersebut dan memakannya berdua bersama adiknya. Sedangkan sang ayah hanya tidur-tiduran di teras rumah. Hingga malam tiba, sang ibu tak kunjung pulang. Sulung dan adiknya pun tertidur, lalu pagi harinya mereka kembali ke pantai untuk mencari ibunya. Sulung dan bungsu sangat terkejut melihat sosok manusia setengah ikan yang datang dihadapan mereka. Wajahnya memang sangat mirip dengan sang ibu."Ka..ka...kamu siapa?" tanya bungsu dengan penuh heran. "Nak ini aku ibumu , ibu sengaja berubah wujud seperti ini agar setiap hari bisa mencarikan ikan untuk kalian,"jawab sang ibu."Bohong, kami pasti makhluk yang telah memakan ibuku," ucap si anak. "Nak ini benar ibumu,"jawab sang ibu."Tidak, kamu pasti telah membunuh ibuku. Kamu makhluk jahat," ucap si anak dan kemudian mereka pergi berlari. Sang ibu pun sangat sedih melihat anak-anaknya berlari meninggalkannya. Namun sudah terlambat, sang ibu sudah tidak bisa kembali lagi ke wujud aslinya sebagai manusia. Sang ibu yang sudah berubah wujud menjadi setengah ikan itu, hanya bisa menangis menyesali keputusannya. Dia pun kemudian berenang ke lautan lepas. Berenang kesana kemari tanpa tujuan, sambil membawa kesedihannya. Ibu yang berubah menjadi setengah ikan itu kemudian dikenal dengan nama ikan duyung.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
May 2022
Categories |